Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mestinya Salat Dilaksanakan Tepat Waktu, Disiplin, dan Khidmat

27 Februari 2022   20:07 Diperbarui: 27 Februari 2022   20:19 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isra Miraj: Memaknai Perintah Salat (gambar dari kompasiana.com)

Senja berangsur padam. Takzim menyambut kelam. Azan magrib menggema. Indah. Suasana khusyuk meliputi. Di depan masjid anak-anak bersukacita "gol...!!"

Ilustrasi anak-anak bermain sepakbola (dokumen pribadi)
Ilustrasi anak-anak bermain sepakbola (dokumen pribadi)

Pertama kali menginjakkan kaki di kota hujan, saya merasakan suasana syahdu. Kota kecil sejuk berlatar kehidupan warga beriman.

Semesta seolah senyap sebelum azan magrib berkumandang. Jalanan sunyi.

Warga menghentikan kegiatan. Bersiap-siap menuju surau. Bocah, remaja, dan para tetua mengaji dan bertafakur bersama menunggu tibanya waktu beribadah kepada Allah SWT.

Sekitar pukul tujuh malam toko-toko di pusat kota dan Pecinan memadamkan lampu, lalu menutup pintu-pintu.

Bersama gigilnya malam saya sendirian mengendarai sepeda motor, jam setengah sembilan melintasi jalan utama, seusai berkunjung ke rumah teman. Tiada terlihat orang keluyuran.

Kota Bogor pada tahun 1980 memang masih terasa sejuk juga damai. Secara iklim maupun kehidupan sosial.

Warga takzim menyambut kedatangan waktu salat. Tidak hanya saat magrib, tetapi di waktu-waktu lainnya.

Ketika masih berusia dini, saya --dan mungkin anak-anak lain-- diajarkan untuk menjunjung tinggi tiang agama.

Sebelum subuh telah dibangunkan, kendati kelopak mata masih lengket. Zuhur beramai-ramai ke masjid (saat di sekolah). Asar tidak tidur. Menjelang magrib mesti menghentikan segala permainan, mandi, dan mengaji di masjid. Demikian pula ketika masuk waktu isya.

Waktu-waktu salat yang hendaknya dikerjakan tepat waktu. Mengerjakan salat dengan disiplin, sesuai tuntunan, dan dengan kesadaran penuh menunjukkan keadaan keimanan seorang muslim.

Bagi penganut agama Islam, perintah salat wajib dilaksanakan. Diatur dengan syarat, rukun, bacaan spesifik dari takbir hingga salam pada akhir salat.

Tentunya dilakukan secara khidmat, sebelum, selama (diutamakan), dan setelahnya. Siap jiwa dan raga ketika azan berkumandang. Bersungguh-sungguh.

Tidak bermain-main. Termasuk menghentikan permainan. Apalagi di halaman masjid, di mana seruan untuk melaksanakan ibadah salat terdengar jelas. Sangat jelas.

Mudah-mudahan anak-anak yang masih bermain sepakbola dan jenis permainan lainnya segera menghentikan kegiatan, begitu terdengar suara azan.

Seyogianya, perintah salat disambut dengan sungguh-sungguh dalam keadaan bersih lahir batin, dan dilaksanakan tepat waktu, disiplin, dan khidmat.

Semoga kejadian tersebut di atas tidak mencerminkan pengabaian yang bersifat umum menyongsong seruan salat. Hanya fenomena yang dipotret di satu tempat tertentu.

Bukan pula pergeseran kehidupan sosial dan beragama secara universal. Moga-moga. Aamiin ya rabbal alamin.

Selamat memperingati Isra Miraj 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun