Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Menjelajahi Gang, Menyusuri Dinamika Menarik

26 Februari 2022   06:58 Diperbarui: 26 Februari 2022   13:15 2173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jasa Pengisian Korek Api

Ah, ini adalah profesi langka menjelang era metaverse. Saya lupa, kapan terakhir menggunakan jasa pengisian korek api gas. Sekian belas tahun terakhir tidak pula melihatnya.

Akan tetapi saat beristirahat minum di sebuah kedai, saya bertemu dengan seorang pria berusia 70 tahun. 

Pria berjanggut keperakan, memakai peci bulat, menawarkan jasa pengisian gas korek api kepada pemilik warung atau siapa pun yang membutuhkan. 

Dengan menenteng kotak kayu (sekitar 403020 cm2) berisi tabung cairan butana, korek gas bekas, dan peralatan lain yang tidak terlihat. Menurut pengakuannya, ia menekuni usaha tersebut sejak tahun 1990-an. Lebih dari 30 tahun!

Ongkosnya? Dengan seribu rupiah korek terisi penuh. Sedangkan harga korek gas baru cukup dengan uang dua ribu bisa didapatkan. Bisa lebih, tergantung kualitas dan merek. Kira-kira berapa hasilnya? Ahmad Jaelani mengaku, pengisian mencapai 30 korek dalam sehari.

Ahmad Jaelani, penjaja jasa pengisian korek api gas (dokumen pribadi)
Ahmad Jaelani, penjaja jasa pengisian korek api gas (dokumen pribadi)

Doclang Pikulan

Usai mengikuti alur gang yang meliuk-liuk rasanya cukup melelahkan. Saatnya menghentikan penjual doclang pikulan di mulut gang. Menyantap irisan lontong dan tahu goreng disiram saus kacang.

Penjual doclang pikulan (dokumen pribadi)
Penjual doclang pikulan (dokumen pribadi)

"Berapa hasil jualan sehari?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun