Harga disesuaikan dengan kemampuan warga setempat. Barang dagangan dikemas dalam ukuran ekonomis, tidak bakal semahal nilai jual komoditas serupa di supermarket.
Pemodal lebih besar membuka toko kelontong yang menyediakan beras, minyak goreng, gula, kerupuk, hingga permen. Harga ditawarkan nyaris sama dengan barang sejenis di pasar.Â
Boleh membeli secara eceran. Boleh juga dijadikan sumber kulakan bagi mereka yang memiliki gerai lebih kecil.
Ada juga warung sayur. Menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau. Ikan asin, oncom, jengkol, ayam dibungkus seperempat kilogram, sayur asam atau sup paketan, dan seterusnya. Tapi jangan coba mencari daging sapi. Jarang ada.
Penjual Sayur Bermotor
Nah pedagang sayur bermotor kemungkinan besar menjual daging, dikemas ukuran dua ratus lima puluh gram. Ayam pun dijual utuh, baik ayam negeri maupun ayam kampung.
Kualitas barang-barangnya relatif bagus. Harga ditawarkan nyaris sama dengan nilai barang serupa di pasar. Modal harian diputarkan oleh pedagang sayur lumayan: 1,5 juta per hari. Mestinya keuntungan didapat pun lumayan.
Penjual Sayur Pikulan
Masuk lebih jauh, saya berjumpa dengan pedagang sayur pikulan. Sepotong bambu mengusung dua keranjang ditutup tampah berisi: sawi putih, labu siam, tomat, bawang, cabai. Dibungkus dengan harga hemat.