Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cara Menghilangkan Kebiasaan Makan Tidak Habis

11 Februari 2022   17:58 Diperbarui: 11 Februari 2022   18:07 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menu sederhana: nasi, telur dadar oseng buncis (dokumen pribadi)

Soal makan, jangan khawatir. Di tiap-tiap stasiun perhentian banyak terdapat pedagang asongan, menjual makanan dengan harga terjangkau. Kami kesal, melihat Rabbit selalu menyisakan makanan, sekalipun dalam porsi sedikit. 

Dari kiri ke kanan: Pridi, Apang, Rabbit, Budi (dokumen pribadi)
Dari kiri ke kanan: Pridi, Apang, Rabbit, Budi (dokumen pribadi)

Kebiasaan buruk itu berlanjut setibanya di Bali. Mau porsi besar atau porsi kecil, Rabbit selalu menyisakan nasi dan lauk. Sayang jika disisakan dan disia-siakan begitu saja. Makanan bernilai tinggi, mengingat uang patungan sangat terbatas.

Oleh karena itu kami mengawasi dengan ketat, cenderung memaksa, agar Rabbit menghabiskan menu sederhana itu.

Sekalipun ia membutuhkan jeda dalam rangka menyelesaikan makannya. Juga memakan waktu dua kali lipat dari orang normal. Pokoknya harus habis!

Tidak sampai sepuluh hari, kebiasaan buruk itu lenyap. Rabbit mampu membersihkan isi piring tanpa sisa. Melahapnya dalam tempo wajar.

Mengejutkan! Menghilangkan kebiasaan buruk makan tidak habis dalam waktu kurang dari dua minggu.

Biasanya untuk menghilangkan suatu kebiasaan buruk membutuhkan waktu tertentu, bisa lebih dari satu bulan. Itu pun dilakukan dengan tertib dan konsisten.

Menurut penelitian, kiat menghentikan perilaku temporer yang diulang-ulang menjadi kebiasaan buruk adalah:

  1. Membangun kesadaran bahwa hal tersebut merupakan kebiasaan buruk.
  2. Mengendalikan agar terbiasa tidak mengulangi kebiasaan buruk.
  3. Mencari alternatif lebih positif sebagai pengganti. Olahraga, berkegiatan seni merupakan sebagian contoh.
  4. Memupuk kebiasaan berkenaan dengan perilaku baru yang berbeda dengan sebelumnya. Misalnya, berhenti mendengar berita negatif atau bermeditasi.
  5. Menghadirkan tanda-tanda visual di lingkungan sekitar. Semisal, menaruh buah-buahan di meja, daripada permen dan camilan, bila ingin berhenti ngemil.
  6. Mencari dukungan dari orang lain untuk memulai cara-cara baru.

Selengkapnya dapat dibaca di sini.

Disadari atau tidak, bisa jadi enam cara tersebut ditanamkan pada benak Rabbit selama petualangan. Pastinya lebih banyak unsur pemaksaan, bukan sekadar dukungan yang diperoleh pria yang sekarang menjadi diplomat di Vietnam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun