Selain enak dan murah, pisang cokelat merupakan kue sederhana yang laris untuk barang dagangan. Ikuti kisah di bawah ini dan cara membuatnya.
Indonesia pada tahun 1997/98 mengalami bencana ekonomi buruk: krisis moneter!
Padahal sebelumnya diberitakan di media massa, para petinggi meyakini bahwa fundamental ekonomi amat kokoh. Tidak mungkin ter-dampak oleh krisis keuangan Asia.
Sebuah kejemawaan yang mencerminkan percaya diri berlebihan tanpa menakar, mengantisipasi datangnya gelombang tsunami finansial. Kemudian........ Boom!
Tidak perlu lagi diungkit kenangan buruk itu. Saya turut merasakan langsung dampak yang menyembilu.
Lonjakan kurs dolar memengaruhi keuangan perusahaan tempat saya bekerja, yang membayar sewa kantor dengan mata uang asing itu. Kendati kurs pembayaran sewa properti lebih rendah daripada kurs valuta asing, tetap saja masih mencekik.
Berikutnya, yang paling parah, para pejabat pemerintahan yang biasa dihubungi mendadak alim. Tidak mau melakukan KKN. Mereka "tidak lagi" mengenal kita, orang-orang swasta yang biasa memberi upeti. Padahal bagian terbesar putaran bisnis perusahaan tempat saya bekerja, bersumber dari fasilitas yang diberikan pejabat tersebut (nepotisme).
Tidak butuh lama, perusahaan ambruk tanpa bisa memberikan pesangon bagi seluruh karyawan yang diberhentikan. Banyak perusahaan dan karyawan mengalami nasib serupa.
Sebelum persediaan uang yang sudah menipis terkikis, segera saya mengubah orientasi perolehan sumber keuangan keluarga.
Berjualan! Satu hal yang sama sekali tidak pernah terpikirkan. Ya demi perut, apa pun kegiatan menghasilkan mesti dijalani.