Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini 5 Cara agar Artikel Tayang Tidak Terkena Pasal Penghapusan

4 Januari 2022   05:59 Diperbarui: 4 Januari 2022   06:00 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar ketik "cek plagiarisme" di Google (dokumen pribadi)

Sekian menit seusai ditayangkan, Admin Kompasiana menghapus artikel. Akibat melanggar ketentuan konten.

Saya pernah mengalami kejadian penghapusan artikel dimaksud. Dan itu menjengkelkan.

Waktu itu, sebagai penulis unyu-unyu, saya membuat karya tulis yang dalam isinya --mau tidak mau---mengutip atau menyalin dari sumber-sumber diperlukan. Kalau tidak salah mengulas mengenai seluk-beluk mesin mobil berpendingin udara. Kalau gak salah ya.

Setelah itu, menayangkannya ke Kompasiana. Seketika muncul di beranda.

Memang demikian mudah meng-upload artikel di blog keroyokan tersebut. Tidak perlu lagi menunggu kurasi selama sekian hari. Karya tulis langsung terpampang.

Namun beberapa menit kemudian artikel lenyap dari layar, diikuti peringatan dari Admin. Kurang lebih berisi: artikel dihapus karena tayangan dianggap menyalin dari sumber lain yang melebihi ketentuan.

Ternyata artikel tersebut melanggar ketentuan penayangan konten. 

Berdasarkan Syarat dan Ketentuan di Kompasiana, menyalin kutipan dari pihak lain dibolehkan, asalkan tidak melebihi 25 persen dari keseluruhan isi konten.

Selanjutnya dapat dipelajari di Syarat dan Ketentuan Kompasiana di sini.

Lantas bagaimana cara agar artikel ditayangkan tidak dihapus oleh Admin, akibat melanggar pasal ketentuan di atas?

Nah, saya kemudian menerapkan kiat-kiat berikut di dalam proses menulis:

1. Menggubah Artikel dengan Kalimat Sendiri

Sebisa mungkin menyusun gagasan, informasi, pendapat, dan lainnya berdasarkan kemampuan sendiri. Biasanya kebisaan ini diperoleh dari pengalaman, pengetahuan dimiliki dan pengamatan atas sebuah fenomena.

2. Mengutip Seperlunya

Kalaupun harus menyalin dari pendapat atau hasil karya orang lain, usahakan mengutip seperlunya. Intinya saja. Bukan sekedar merepetisi paragraf sehingga memenuhi sebagian besar komposisi yang dibuat.

3. Mencantumkan Sumber

Jika menuliskan pendapat, pernyataan, dan konstruksi teori relevan, maka cantumkan sumber kutipan yang sesuai. Dengan itu kita mengakui bahwa sebagian isi artikel merupakan penyalinan materi milik orang lain.

4. Mematuhi Syarat dan Ketentuan

Pelajari standar besaran pemuatan kutipan yang ditentukan oleh Admin tempat menayangkan artikel. Tiap-tiap media mungkin saja memiliki kebijakan berbeda.

5. Memeriksakan ke Mesin Pemeriksa

Agar kelak tidak terkena pasal plagiarisme, pembajakan, atau bahkan konsekuensi hukum, seyogianya kita memeriksakan karya tulis sebelum ditayangkan. Detektor plagiarisme mudah ditemukan dengan hanya menuliskan "Cek Pagiarisme" pada mesin telusur web. Anda dapat mempelajari dan selanjutnya memilih mana yang paling sesuai di sini.

Tangkapan layar ketik
Tangkapan layar ketik "cek plagiarisme" di Google (dokumen pribadi)

Catatan:

  • Tersedia berbagai versi detektor plagiarisme dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya. Tergantung preferensi.
  • Versi gratis bisa memeriksa sampai 1.000 kata, bahkan ada yang hingga 1.500 kata. Ada pula yang berbayar, tetapi saya belum mencobanya sehingga tidak bisa menerangkan kelebihannya.
  • Ungkapan terima kasih patut disampaikan kepada Kompasianer Widz Stoops yang telah memberi bocoran.

Demikian kiranya lima cara disarankan, agar artikel ditayangkan tidak dihapus karena menyalahi ketentuan. Atau menghadapi konsekuensi tidak diinginkan akibat plagiarisme.

Dengan itu pula, hobi menulis tidak sempat terganggu. Kesel kan menghadapi kenyataan bahwa tulisan mendadak hilang karena dihapus oleh Admin?

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun