Setelah sarapan, minum obat pengendali tekanan dan pengencer darah, serta memakai masker, saya kemudian menyusuri jalan dengan pelan-pelan. Rupanya berbaring sekian hari di tempat tidur membuat badan terasa kaku.
Target jalan kaki pagi itu, selain melemaskan otot-otot, adalah mencari makanan hangat yang menyenangkan juga mengenyangkan. Dulu kalau menderita flu, saya biasa makan soto hangat.
Konon sup atau soto (orang bule menyebutkan: chicken/beer clear soup) bermanfaat dalam mengatasi flu. Aroma dan uap panasnya berkhasiat meredam gejala hidung tersumbat pada penderita flu.
Dulu, biasanya jajan Soto Gebrak gaya Lamongan di Setiabudi Jakarta Selatan. Namun berhubung jauh, saya akan mencari makanan alternatif yang sepadan: berkuah, berempah, panas.
Pilihan pas adalah soto Rempah Bu Nelly, tapi ternyata arah perjalanan menjauh dari gerai tersebut. Barangkali di jalan nemu yang kira-kira serupa.
Ada! Soto kuning khas Bogor dengan kuah santan kental. Enak sih, tapi makanan ini tidak disarankan bagi saya. Pilihan lain adalah soto mi, tapi saya tidak begitu berselera.
Saya kembali pulang. Melewati sebuah warung bakso di mana pada waktu sebelumnya saya pernah mampir.
Dari daftar harga terpampang, satu menu menarik perhatian saya: yamin. Tampak ada dua pilihan isi, yaitu mi dan kwetiau. Maka saya memesan kwetiau yamin dan segelas perasaan air jeruk diseduh hangat.
Baca juga: Pentingnya Daftar Harga Makanan, Jangan Sampai seperti Warung Tengkleng Ini
Saya mengenal olahan yamin ketika masih berstatus pelajar SMA. Paling tidak, sekali dalam dua minggu mampir ke Yung Shin, rumah makan Chinese Food legendaris di Bogor. Tersohor dengan olahan mi dan bakso yang lezat. Di antaranya, yang paling saya suka, adalah Yamin Bakso.
Jadi tiap kali ke sana saya pasti memesannya. Harganya lumayan berat untuk ukuran kantong pelajar. Namun sebanding dengan rasa enak yang didapat.
Itu empat puluh tahun yang lalu. Rasa-rasanya, sekarang hanya ada beberapa rumah makan mi yang menyediakan menu yamin, selain Yun Shin. Warung bakso pun terhitung jarang mengadakannya.