Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Lakukan Ini jika Menerima Pesan "Aneh" via WA atau SMS

14 Desember 2021   17:48 Diperbarui: 16 Desember 2021   19:48 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar surat kantor lelang (dokumen pribadi)

Bahkan Bareskrim mengimbau pengguna WhatsApp mewaspadai pesan semacam ini. Diduga merupakan modus baru pembajakan WA. 

Sesungguhnya pesan tersebut bukan berasal dari perusahaan WhatsApp, tapi dari dunia kejahatan siber. (Selengkapnya dapat dibaca di sini).

Betapa, dalam satu bulan pesan penipuan dalam bentuk lain kerap dikirim melalui SMS, kadang melalui WA. Bahasa digunakan juga khas. Umumnya menyimpang dari kaidah bahasa.

Seperti pelafalan yang keliru: proli untuk Polri; ces (cash) untuk tunai ; kridit untuk kredit; dan sebagainya). Penyingkatan kata: sy (saya); lg (lagi); brg2 (barang-barang). Juga kesalahan penempatan atau ketiadaan tanda baca.

Pagi tadi saya menerima pesan melalui messenger Facebook dari seorang kawan yang lama sekali tidak berjumpa. Perlu diketahui, masing-masing tidak memiliki nomor telepon satu sama lain.

Ia mengonfirmasi, apakah saya mengirim pesan WA seperti di bawah ini:

Tangkapan layar percakapan sok akrab dari penipu (dokumen pribadi)
Tangkapan layar percakapan sok akrab dari penipu (dokumen pribadi)

Langsung saya merespons dengan menyatakan bahwa tutur bahasa yang digunakan bukan ciri saya. Dalam percakapan sehari-hari, melalui WA atau SMS, saya tidak pernah menyingkat kata-kata.

Penyebutan nama panggilan juga berbeda. Pengirim pesan mengeja "fang", sedangkan saya biasa menyapa: "Apang". Perhatikan penggunaan kapital pada huruf pertama.

Fix! Itu merupakan ulah penipu, menawarkan kerja sama atau peluang bisnis dengan iming-iming keuntungan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun