Masyarakat Jepang juga tidak merasa sebagai aib ketika menitipkan anggota keluarganya di panti jompo.
(Selengkapnya dapat dibaca di sini).
Demikian cetak-biru yang diidamkan oleh sang kawan. Dengan kemampuan berbahasa Jepang dan koneksi bagus, ia meyakini bahwa bisnis panti jompo di Bali akan menarik minat warga Jepang.
Namun saya tidak bisa memenuhi permintaannya, ada komitmen lain di Jakarta. Sampai sekarang saya tidak tahu perkembangannya.
Maksud saya, kultur masyarakat negara kepulauan Asia Timur itu mengarifi penitipan orang tua kepada panti jompo. Mereka dapat melaksanakan kegiatan produktif tanpa mengkhawatirkan perawatan orang tua.
Sementara di sini berlaku kaidah: merawat lansia merupakan tanggungjawab anak atau keluarga besar. Alternatif menitipkan orang tua ke panti jompo menjadi kurang populer. Kalaupun ada, dilakukan dengan diem-diem bae.
Jangan sampai keburu ramai, seperti berita viral baru-baru ini.
Seorang wanita berusia 69 tahun diajak mencari angin oleh tiga anak kandungnya. Bukan kesenangan didapat, lansia berkursi roda itu ditinggalkan di sebuah panti jompo.Â
Meski memendam kekecewaan, ibu tersebut senantiasa mendoakan tiga anaknya agar dilimpahkan rezeki dan kesehatan.
(Selanjutnya dapat dibaca di sini).
Di luar perbalahan antar-warganet sebagai reaksi atas berita di atas, ada hal bisa dipetik.
Tindak penitipan lansia (baca: orang tua kandung) di panti jompo adalah pilihan terbaik paling akhir, dengan pertimbangan-pertimbangan:
- Meminta kesediaan tulus (bukan dengan cara dibohongi) dari orang tua bersangkutan. Tanpa itu, lupakan ihwal penitipan lansia ke panti jompo. Selesai sampai di sini.
- Memiliki kesempatan sempit, terjepit dalam kondisi ekonomi teramat sulit, kesibukan luar biasa, dan hal-hal penyebab lengah dalam merawat orang tua.
- Sama sekali tidak memiliki keluarga besar sedarah (Extended Family) untuk merawat.
- Memilih tempat perawatan terbaik dengan fasilitas lengkap, meliputi penyelenggaraan kebutuhan fisik-psikis dan menyediakan ruang berkegiatan agar lansia tetap bugar.
- Memastikan panti jompo dipilih bersuasana sosial sebaya menyenangkan juga menyehatkan.
- Sanggup memenuhi persyaratan ditentukan oleh pihak pengelola panti jompo.
- Berkomitmen (berjanji kepada diri sendiri) untuk secara rutin menjenguk orang tua di tempat penitipan, agar ikatan batin tetap terjalin.
Itu 7 pertimbangan sebelum mengirim orang tua lansia ke panti jompo. Pandangan tersebut juga telah dipikirkan matang-matang.Â