Agak tersedak, saya segera menjawab, "baik, Pak. Selanjutnya apa saja yang mesti saya siapkan?"
Pak Bixby menerangkan tahapan-tahapan penyusunan skripsi. Saya memperhatikan.
"Oh ya, mungkin sudah paham, bahwasanya bimbingan ini ada pertukaran dilakukan."
Saya pura-pura bego, "bagaimana maksud Bapak?"
Dosen pembimbing skripsi itu menyeringai, sambil menggosok-gosokkan jempol dan jari telunjuk
"Saya usahakan, Pak."
Tulang belulang pembentuk struktur tubuh mendadak runtuh. Isi benak berputar-putar mencari akal. Menumbuk dinding bisu. Pilu. Saya menarik napas panjang, lupa untuk menghembuskannya kembali.
"Saya mengerti. Butuh tempo untuk itu. Penyusunan skripsi juga perlu waktu. Jadi saya menawarkan sebuah trade-off."
Segera saya buru-buru menghembuskan napas. Tersedak lagi, "apa itu?"
Sekarang giliran Pak Bixby menarik napas panjang. Tidak lupa ia menghembuskannya kembali, "begini. Dalam waktu tidak terlalu lama akan diselenggarakan pemilihan Dekan."
"Ya, lantas?"