Gerai itu, tidak lain dan tidak bukan, adalah warung bersahaja milik Ibu Aisyah. Sekitar dua pekan lalu, saya mencicipi doclang dengan racikan bumbu gaya lama yang enak.
Baca di:Â Rahasia agar Usaha Mikro Terus Langgeng a la Ibu Aisyah
Ternyata dagangan Ibu Aisyah bertambah. Selain menjual Nasi Kuning, Ketoprak, Doclang, Pecel, juga menjual produk baru: Soto Santan dan Soto Bening. Isiannya, bisa dipilih daging atau ayam.
Penasaran dengan rasa dan secara sudah lama tidak mencicipi soto santan, maka saya memesan Soto Santan isi daging sapi untuk sarapan.
Seperti biasa, saya minta agar soto dibubuhi sedikit garam dan tanpa micin. Takperlu lama, semangkuk soto kuah berwarna kekuningan terhidang bersama sepiring nasi putih.
Ya. Makan soto dengan nasi terpisah. Sesendok nasi dicelupkan ke mangkuk, lalu dilahap. Atau bisa juga, kuah berikut potongan daging disiramkan ke nasi di piring, kemudian diciduk masuk ke dalam mulut.
Mana pun cara makannya, hasilnya sama saja. Kehangatan dan rasa gurih soto tidak berubah. Gurih yang bergabung dengan manisnya santan dan hangatnya bumbu.
Entah lapar atau enak, bisa juga karena pertautan keduanya, mengakibatkan mangkuk dan piring licin tandas.
Baru dua hari terakhir, Ibu Aisyah menambah barang dagangan, berupa Soto Santan dan Soto Bening  Menurut penuturan, penganan berkuah itu selalu habis terjual. Rupa-rupanya soto menjadi makanan favorit baru.
Pada kesempatan berikutnya, saya akan menjajal Soto Bening di tempat itu. Sebuah warung bersahaja terletak di tepi Jalan Tentara Pelajar, Kota Bogor.