Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Makhluk Penunggu Pohon Beringin

17 September 2021   10:11 Diperbarui: 17 September 2021   10:41 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar pohon beringin oleh suketdedhia dari pixabay.com

Tergopoh-gopoh, seorang lelaki meratap kepada sesepuh, "saya mau mengundurkan diri. Takut!"

Wajah Ketua Dewan Kemakmuran Masjid itu berkerut.

"Saya takut. Pohon beringin itu memang angker. Ada makhluk penunggu yang kerap mengganggu."

Benar kata pegawai sebelumnya, ada lelembut di tempat ini. Belum seminggu Kasto bertugas menggantikannya, sudah terusik oleh makhluk pengganggu.

Masjid milik warga itu berdiri di sisi paling dekat dengan hutan. Di pinggir hutan.

Dalih romantis warga perumahan terhimpit dalam rapatnya hunian-hunian sempit, mereka merindukan hawa segar, aliran udara sejuk, dan iklim menyehatkan.

Wilayah tepi hamparan lahan itu didominasi pohon-pohon lebih tinggi dari lima meter, di antara rimbunnya tanaman perdu. Menghadirkan iklim mikro bersuasana rahayu bagi lingkungan sekitar.

Vegetasi tersebut merupakan sebuah sub-ekosistem penyedia hiburan, berupa kicau burung-burung, hewan-hewan liar yang bukan binatang buas, dan kesejukan. Termasuk sumber air dari bawah pohon beringin.

Sumber tidak pernah kering dan beringin besar sebagai pelindung juga paling rimbun, menjadi alasan terkuat pendirian bangunan rumah ibadah di dekatnya.

Kelanggengan senyawa terpenting bagi makhluk bumi itu bukan berarti untuk diboroskan. Pengurus dan jemaat masjid harus senantiasa menggunakan air seperlunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun