Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melati Tergolek di Atas Ranjang

22 Agustus 2021   07:59 Diperbarui: 22 Agustus 2021   08:01 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga melati di atas seprai (dokumen pribadi)

Wajah gadis berkulit pualam itu merona, tersipu lalu memperhatikan seprai yang berantakan.

"Ngomong-ngomong, serpihan kecokelatan ini melati ya?"

"Iya. Setiap pagi aku menaburkan bunga-bunga beraroma wangi di atas ranjang," kata Genta, "bunga-bunga putih itu aku petik dari halaman."

"Jadi, di halaman ada tumbuhan melati?"

"Iya. Sejak dulu. Sedari aku belum ada di dunia ini."

" Persis seperti di rumahku. Maksudku, di rumah ibuku di sana. Demikian cintanya kepada bunga itu, ia memberiku nama: Melati," mata gadis itu menerawang.

"Ibuku dan kemudian aku terbiasa menaburkan melati yang dipetik dari halaman ke atas ranjang. Tapi ...," wajah eloknya mendadak sendu, memancarkan pilu.

Genta bangkit, hendak menyalurkan rasa aman dan nyaman kepada Melati.

Sontak sebuah kesadaran membuat lidah kelu. Gadis itu menatap ganjil kepada Genta. Kedua pasang mata berpandangan lekat.

Mata itu!

Melati tergolek di atas ranjang dengan memancarkan sorot mata teduh nan syahdu yang tidak pernah dilupakannya, meski nyaris terbenam terseret gelapnya arus samudera kenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun