Seorang tetangga melihat-lihat kegiatan renovasi rumah, bertanya tentang estimasi biaya, mekanisme pengadaan material bangunan, dan seluk-beluk pekerjaan. Dengan senang hati saya menerangkannya, sebagaimana dijelaskan dalam artikel: Cara Mudah Menyusun Guideline Biaya Renovasi Rumah
Sambil manggut-manggut, pria kepala sebuah balai penelitian itu bertanya, "setelah ini boleh saya pinjam para tukang? Saya juga akan memperbaiki rumah, namun kesulitan untuk memperoleh tukang yang pas."
Pemilihan tukang untuk mengerjakan perbaikan atau renovasi rumah adalah persoalan memusingkan. Jika salah pilih, hanya akan menyebabkan kekecewaan.
Lebih fatal lagi, bila hasil yang dicapai tidak sesuai dengan keinginan kita, alias gagal. Ditambah biaya membengkak.
Sebelum memilih tukang, sebaiknya memahami klasifikasi tenaga kerja bangunan itu. Ada perbedaan-perbedaan mendasar di sekitar tukang, yaitu:
1. Tenaga Kerja untuk Bangunan Proyek
Tenaga kerja ini biasanya digunakan untuk proyek pihak ketiga (swasta maupun pemerintah). Mereka cenderung bekerja dengan target tertentu.
Kecepatan dan kualitas hasil pekerjaan ditentukan oleh supervisi yang kuat. Artinya, pengawas memiliki pengetahuan cukup dan intensitas tinggi dalam men-supervisi para tukang.
Tanpa pengawasan ketat, kecepatan dan kualitas pekerjaan sulit dicapai. Maka umumnya penyelia adalah engineer bersertifikat.