Betapa kesal, ketika kacamata kesayangan jatuh berantakan. Mau mengganti dengan yang baru, harganya lumayan. Beli yang murah, daya tahannya diragukan. Mesti piye ini?
Kamis pagi kemarin, sebab meletakkan secara sembrono, maka satu-satunya kacamata terjatuh. Ambyar. Tanpa kacamata baca, susunan huruf menjadi mblobor, atau pecah dan buram tidak bisa dieja. Termasuk tulisan di telepon genggam, kendati sudah disetel pada font ukuran terbesar.
Sontak, kegiatan membaca, menulis, dan berinteraksi melalui aplikasi pesan, terhenti. Sepi.
Tidak mau larut dalam penyesalan diri, segera saya berangkat ke toko kacamata terdekat. Setelah tiba di toko optik kecil, saya mengutarakan permasalahan. Juga menunjukkan kacamata ambyar kepada satu-satunya penjaga, seorang anak muda.
Pemuda pemilik gerai, menawarkan beberapa pilihan:
- Kacamata siap pakai berharga Rp 30 ribu dengan lensa dan frame plastik.
- Paket kacamata rakitan (lensa plastik, kualitas lebih bagus dari pilihan pertama), lengkap dengan gagang dan lensa yang mesti dibuat terlebih dahulu, seharga Rp 90 ribu.
- Mengganti dengan lensa baru jenis supersin terbuat dari beling, yang akan dipasang pada frame lama.
Opsi ketiga ditawarkan karena anak muda ramah itu menilai, bahwa yang pecah adalah lensa kaca, sedangkan gagang tempat bertengger kaca masih bagus dan kekar.
Jadi dengan existing frame, saya cukup membayar lensa dengan mutu sejenis. Harganya antara Rp 500 hingga 700 ribu, tergantung keadaan sesuai pemeriksaan mata dengan menggunakan perangkat elektronik.
Saya tercengang sekaligus senang. Pilihan ketiga merupakan solusi yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya. Bahkan tidak sekalipun ditawarkan oleh pemilik optik sebelumnya.
Ya. Sekian tahun lalu, saya sempat mengganti kacamata pada sebuah gerai di mal. Pemiliknya menyarankan agar membeli frame baru, selain ganti lensa. Menurutnya, gagang lama sudah jelek tidak patut digunakan lagi.
Terpengaruh oleh bujukan, saya menyetujui penggantian dengan harga yang lumayan menguras dompet. Hampir setara dengan kacamata lama.
Wanita pemilik toko optik di mal itu menawarkan pembelian produk secara paket, tanpa pilihan lain. Boleh jadi, upaya tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan penjualan. Wanita ayu itu demikian persuasif kepada saya dalam pengambilan keputusan.