Bagi pria yang mengalami kerontokan rambut berlebih, ada cara-cara untuk menyiasatinya demi mengembalikan kepercayaan diri. Hemat dan hasilnya seksi.
Secara medis, sekitar lima puluh hingga seratus helai rambut akan lepas dari kepala dan area tubuh lain setiap hari. Tahap ini terjadi bergiliran dengan fase pertumbuhan rambut pada folikel, atau serupa kantong tempat merebaknya rambut (rujukan 1).
Sering kali perkembangan itu terganggu, akibat: penyakit; mengonsumsi obat tertentu; paparan kimia; pola makan yang buruk; juga periode setelah melahirkan. Perihal rontok rambut setelah melahirkan telah diulas lengkap oleh Kompasianer Hennie Triana di: Lakukan Ini Saat Mengalami Kerontokan Rambut Setelah Melahirkan
Selain itu, faktor keturunan didakwa sebagai penyebab. Lepasnya rambut secara bertahap, berkelanjutan, dan berlebih bermuara kepada kebotakan.
Kaum pria mengkhawatirkan timbulnya gejala rontok rambut permanen tersebut. Botak yang meruntuhkan rasa percaya diri di dalam pergaulan. Bukan di hadapan wanita muda lho! Bukan.
Lantas untuk menyamarkannya, apakah perlu diobati? Misalnya dengan minyak penumbuh rambut? Ke dokter spesialis? Memakai wig? Atau kepala ditanami selayaknya bercocok-tanam padi?
Itu semua adalah ikhtiar yang memerlukan waktu, energi, dan biaya banyak. Di bawah dijabarkan cara dan saran lebih praktis dibanding upaya-upaya tersebut.
Oh ya, saya sendiri mewarisi gen rontok rambut permanen alias kebotakan dari ayah. Menyongsong usia 40, kepala saya sudah tandus di beberapa bagian.
Celaka! Perasaan masih muda, tapi mengapa rambut tidak bertunas lagi? Demi mempertahankan penampilan, akhirnya saya melakukan beberapa hal.
PERTAMA. Menyadari dan menerima kenyataan, bahwa botak berasal dari faktor genetik yang merupakan bagian dari pendewasaan, eh, proses bertambahnya umur.Â
Sebelumnya sempat panik juga, saya berusaha kian-kemari untuk mengatasi gersang di kepala. Belum sempat ke dokter sih, tetapi mengganti shampoo dengan jenis yang konon mampu menyuburkan rambut, menggunakan tonik penguat akar rambut, memijat kepala untuk merangsang pertumbuhan, mengoleskan krim yang dipercaya dapat menumbuhkan, dan seterusnya. Sia-sia.