Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tumis Batang Kangkung yang Pedas Menggoda

23 Juni 2021   06:07 Diperbarui: 23 Juni 2021   07:16 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar sayur kangkung air adalah dokumen pribadi

Seorang kawan bingung, ketika berniat mengambil sayur, tuan rumah berceloteh bangga, "itu jangan dicoba! Hidangan khas yang enak. Monggo"

Mendadak kawan tersebut mengembalikan irus)* ke wadahnya. Menelan ludah.

Sepertinya, tuan rumah alpa meletakkan jeda setelah mengucapkan "jangan" atau koma jika ditulis.

Di daerah Jawa Timur, "jangan" berarti "sayur" dalam Bahasa Indonesia. Di sisi lain, sebagian masyarakat Jawa Barat, mengartikan "sayur" sebagai olahan berkuah. Nah, betapa kaya perbedaan bahasa tersebut!

***

Secara umum, sayur merupakan sumber pangan nabati yang dapat diolah dengan bermacam-macam cara: dimasak berkuah, ditumis, hingga dikonsumsi dalam keadaan segar (lalapan). Dengan kandungan air tinggi, sayur menjadi makanan sehat sumber vitamin, mineral, dan serat, juga antioksidan. Oleh karenanya, ia membantu: melancarkan buang air besar, detoksifikasi, menjaga berat badan dan kesehatan kulit, dan sebagainya.

Dalam dunia kuliner, sayur berperan sebagai penyeimbang dari makanan digoreng, berlemak, dan mengandung kolesterol tinggi. Tidak mengherankan, bila sajian daging bakar (steak) --misalnya-- dipadu dengan salad.

Di negara tropis seperti Indonesia, ragam sayuran melimpah. Banyak sayuran berwarna hijau dari daun (kecuali daun pintu, jendela, dan telinga sendiri) yang dapat dikonsumsi. Pun sayur berwarna putih. Demikian kaya, sehingga umbi wortel, buah terong, kacang polong, kembang kol, bunga brokoli dan sebagainya. digolongkan sebagai sayur. Tak mengapa, yang penting menyehatkan.

Umumnya sayuran tersebut diambil daun atau bunganya saja untuk diolah. Sedangkan batangnya dibuang.

Brokoli

Brokoli dipetik hanya kuntum atau kepala bunga berwarna hijau yang berbentuk cabang pohon untuk dimakan. Batang kerasnya masuk ke tempat sampah. Sementara, kita membeli brokoli sudah termasuk batang dan kuntum yang ditimbang bersama.

Padahal bagian batang yang terbuang tersebut bisa diolah menjadi sajian lezat.

Caranya? Kupas kulit hijau yang keras, sehingga tampak bagian yang lebih cerah/putih. Cuci bersih, kemudian iris tipis menyerong. Lalu tumis seperti biasa atau sesuai selera. Boleh memakai tambahan daging diiris tipis, fillet ayam, atau udang. Banyak variasi olahan enak.

Kangkung

Sayur kangkung, biasanya diambil daun dan pucuk batangnya untuk dimasak. Mungkin sampai bagian batang yang lunak masih layak konsumsi, dengan cara dipotong sepanjang lima sentimeter dan dibelah dua. Batang bawahnya dibuang, sebab keras.

Sebetulnya batang itu bisa diolah menjadi masakan enak, seperti resep sayur di bawah ini.

Tumis Batang Kangkung Pedas

Bahan yang dibutuhkan sederhana dan cara memasaknya amatlah mudah. Masakan ini harus menggunakan batang kangkung air. Jenis kangkung darat terlalu lembek bila diolah. Ditambah, penampilannya kurang menarik setelah matang, berwarna hijau kehitaman.

Dari 3 ikat kangkung yang telah diambil daunnya, batang dibuang akarnya, lalu dipotong melintang sekitar setengah sentimeter. Potongan tersebut dicuci bersih.

Ilustrasi potongan batang kangkung adalah tangkapan layar dari Triss embem life's official YouTube.
Ilustrasi potongan batang kangkung adalah tangkapan layar dari Triss embem life's official YouTube.
Bumbu-bumbu untuk diulek: 2 siung bawang putih, 5 siung bawang merah, seruas jari terasi/belacan bakar kualitas baik, 15-25 buah cabai rawit hijau (jika menggunakan cabai rawit merah, penampilan kurang bagus), 2 sendok teh gula pasir, garam, kaldu bubuk penyedap (beef/chicken powder). Bumbu lain: lengkuas geprek dan daun salam.

Tumis bumbu halus dengan 3 sendok makan minyak goreng sampai harum.

Hati-hati dengan aroma tumisan cabai rawit yang menyengat dan menyebar ke seluruh bagian rumah!

Masukkan berturut-turut: laos, daun salam, potongan batang kangkung, gula, dan garam. Aduk hingga tercampur rata. Tunggu sebentar. 

Tambahkan 100-150 ml air. Aduk merata, lalu tangkupkan tutup panci pada wajan agar membatasi uap keluar. 

Sepuluh sampai lima belas menit, matikan api. Buka tutup panci, pindahan hasil masakan ke pinggang saji. 

Tumis batang kangkung pedas siap disantap.

Selama ini, anggota keluarga dan kerabat sangat menyukai sensasi "kriuk" ketika mengunyahnya. Itu karena efek penggunaan kangkung air yang lebih keras daripada kangkung darat. Selain kesan itu, rasa pedas --sangat pedas-- merupakan godaan tersendiri.

Rahasia Pembuatan

Resep sayur batang kangkung adalah ciptaan sendiri, dibuat pada saat saya masih kuliah. Maklum, anak kos yang harus berlaku super hemat, tidak tega membuang bahan makanan yang mungkin bisa diolah.

Olahan sayur ini sangat sederhana, yaitu hanya membuat sambal pedas dengan tumisan batang kangkung. Itu saja rahasianya.

Namun, tidak banyak orang yang mampu mendapatkan rasa yang pas, meski rahasia sudah terbuka. Mungkin masih belum mendapatkan feeling atau seni mengolahnya. 

Setahu saya, mereka yang mampu mengolah dengan cita rasa pas adalah: Sepupu saya di Bandung; Seorang sepupu di Surabaya; dan Anak saya.

Sementara saya sendiri sudah tidak bisa memasak, berhubung ambrolnya kemampuan fisik. Lagi pula, saat ini saya tidak memakan masakan pedas.

Akhirul Kata

Diharapkan, Resep Sayur Tumis Batang Kangkung Pedas dapat dilanjutkan oleh mereka yang hobi memasak, atau berhubungan dengan seni kuliner. Sensasi "kriuk" dan rasa pedasnya dijamin akan menggoda Anda untuk tambah lagi, meski tanpa lauk. Hehehehe.

Semoga bermanfaat.

)* irus: sendok sayur

Baca juga: Begini Cara Mengajarkan Anak agar Suka Masakan Sayur Versi Bapak-bapak

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun