Ihwal manajemen, sistem & prosedur, perpajakan, pengadaan, konstruksi, dan pekerjaan lain diselesaikan dengan meraih hasil, tanpa ada kata putus asa bagaimanapun beratnya pekerjaan. Ada energi. Ada semangat yang dipancarkan oleh Seng Seng.
Kemudian saya teringat kepada materi pelatihan berbasis pengalaman pada tahun 2000-an.
Pada sebuah sesi di dalam ruangan, instruktur bule (AS) meminta peserta agar bertolak dari satu garis ke garis lain sebagai tujuan. Ia meminta agar peserta melakukan tugas tersebut dengan cara yang berbeda satu sama lain. Maka, peserta pertama berjalan biasa, berikutnya dengan cara berjingkat, berjongkok, berjalan pada lutut, mundur, dan seterusnya.
Belasan peserta awal masih mudah memenuhi perintah, tetapi puluhan peserta selebihnya kebingungan. Cara-cara yang terpikirkan untuk mencapai tujuan sudah habis. Tiada yang unik lagi. Kian lama penyelesaian persoalan kian tersendat.
Banyak peserta putus asa, menyerah tidak sanggup menyelesaikan masalah. Mereka memikirkan berbagai hal, namun cara-cara untuk menempuh perjalanan dari satu garis ke garis lainnya sudah tidak ada lagi.
Akhirnya narasumber menerangkan, bahwa banyak orang terpaku kepada cara, melupakan tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, banyak orang dalam bekerja hanya sibuk berkonsentrasi pada cara-cara penyelesaian. Sedangkan hasil-hasil konkret dilupakan.
Mirip dengan sebagian isi naskah pidato pelantikan Jokowi sebagai presiden RI 2019-2014, Minggu (20/10/2019), dipetik sebagai berikut:
"... Jangan lagi kerja kita berorientasi proses, tapi harus berorientasi pada hasil, hasil yang nyata .... Tugas kita itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent...."
Kalimat terakhir menggunakan analogi pengiriman pesan melalui SMS atau WA.
Suatu malam tahun 2009 bersama seorang kawan, saya sedang menyelesaikan pemasangan rambu-rambu sebuah gedung di daerah terpencil. Mendadak mesin bor terbakar. Tanpanya mustahil seluruh rambu terpasang. Rambu-rambu diperlukan pada acara peresmian oleh Presiden besok pagi.
Tiada orang. Tiada tempat untuk meminjam alat. Saya sempat putus asa, tapi sang kawan meyakinkan, "pasti ada solusi."