"Kenapa telepon tidak diangkat? Tadi orang kantor menelepon. Marah-marah."
"Ergh, tadi..."
"Bolos ya? Ke mana saja? Bagaimana kalau dipecat, hah? Mikiiir...!"
Saya menghela napas, mengingat istri saya selama ini demikian setia menemani dalam kesulitan hidup, sehingga membuat kerut wajahnya tambah kusut dan tampak tua.
Sebentar. Timbul rasa iba, mengingat kesetiaan istri saya. Saya berjanji akan membelikannya kosmetik buatan Amerika dan Korea untuk membuatnya cerah, ceria, dan cantik.
Tidak, tidak. Tidak demikian!
Lebih baik...
Enam nol nol nol satu nol nol nol nol nol adalah jumlah sangat cukup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H