Sesungguhnya cara membersihkan hati banyak diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam, di antaranya: melakukan puasa, Salat Tahajud, menjaga ucapan, menularkan kasih dan sayang kepada sesama makhluk, berzikir, merenung, menghindari hal-hal diharamkan. Dengan kata lain, sikap Nabi senantiasa memancarkan kesejukan dan kedamaian kepada umat manusia.
Namun menyadari kelemahan saya dalam wawasan keagamaan, saya memanfaatkan ingatan dan menggunakan pengalaman dalam memelihara hati agar tetap bersih.
- Taat kepada ajaran dan aturan setempat. Merupakan hal yang mutlak bagi muslim untuk taat kepada Alquran dan hadis Nabi. Pun sebagai warga negara yang baik, tunduk kepada aturan perundangan yang ditetapkan pemerintah.
- Bersosialisasi dengan siapa saja, tanpa memandang SARA dan bergaul semata-mata berdasarkan hubungan baik dalam kesetaraan.
- Berbagi dengan cara memberikan zakat, sedekah, infak, santunan, dan seterusnya kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang masih mengalami kesulitan, Â akibat terdampak pandemi ataupun bencana alam. Berbagi juga tidak dipaksakan, tetapi disesuaikan dengan kemampuan.
Jadi, tiga cara di atas adalah upaya minimal yang saya lakukan untuk "mengelap" diri agar hati senantiasa bersih. Pada kenyataannya bisa saja berbuat lebih, dengan lebih banyak perbuatan yang lebih berkualitas.
Cita-cita terbesar saya adalah kesucian batin yang ditandai dengan adanya: kemurahan hati, kesabaran, ikhlas, dan tawakal.
Semoga diberi kemampuan.
Sumber rujukan:Â 1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI