Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Topak Ladheh, Hidangan Lebaran yang Tidak Ada di Pasaran

13 Mei 2021   21:00 Diperbarui: 14 Mei 2021   05:49 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto awal menyangrai kelapa parut dan bumbu (dokumen pribadi)

Pada malam takbir, adik saya mengirim hidangan lebaran. Biasa. Menjadi luar biasa ketika antaran itu berupa Topak Ladheh, masakan berkuah yang hanya dibuat saat lebaran dan tidak dijual di warung mana pun.

Dulu yang biasa membuatnya adalah almarhumah Ibu saya. Sebelumnya, saya juga memakannya di rumah nenek di daerah Pangeranan, Bangkalan, Madura pada saat-saat mudik.

Proses pembuatannya cukup rumit, yaitu dengan melibatkan segala macam bahan bumbu. Gabungan dari bumbu, bur obur, potongan ketupat, dan sambal cabai rawit membuat Topak Ladheh menjadi luar biasa lezatnya. Saya kesulitan untuk mencari pembandingnya.

Topak Ladheh berasal dari kata "Topak" yang berarti ketupat dan "Ladheh" yakni sejenis kuah daging. Sedangkan bur obur adalah taburan berupa: sambel tampes dan bubuk kedelai, bawang goreng, kadang es-pa-es (pepes, pais) urap.

Rahasia terbesarnya terletak pada pembuatan Ladheh, di mana tidak setiap orang mampu meraciknya. Karena kaya bumbu, Ladheh sudah tidak memerlukan lagi tambahan bubuk penyedap. 

Biasanya, Ladheh dibuat dua hari sebelum lebaran. Semakin lama dipanaskan, kuah tersebut akan semakin enak.

Penampilan kuahnya encer agak kecokelatan, tetapi bukan sebab kluwek (bumbu rawon), tetapi karena semua bumbu disangrai, termasuk kelapa parut.

Foto sepiring Topak Ladheh, di latar belakang adalah sambel tampes dan bubuk kedelai (dokumen pribadi)
Foto sepiring Topak Ladheh, di latar belakang adalah sambel tampes dan bubuk kedelai (dokumen pribadi)
Kuah Ladheh tidak terlalu berminyak seperti olahan bersantan. Minyak berasal dari kelapa sangrai dan daging.

Beruntung adik saya mewarisi pengetahuan mengolah Topak Ladheh. Saya sempat bertanya tentang bahan dan komposisi pembentuk Ladheh. Adik saya hanya menjawab, semua berdasarkan feeling dan pengalaman. Komposisi tepatnya ia tidak mengukurnya. 

Berdasarkan pengetahuan turun temurun, berikut disampaikan tata-cara membuat Topak Ladheh, sebagai indikasi.

Topak alias ketupat, sudah umum diketahui cara membuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun