Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kekhasan, Penentu Keberhasilan Bisnis Kuliner

7 April 2021   08:13 Diperbarui: 7 April 2021   08:24 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Alexei_other dari pixabay.com

Ah, ternyata sambal merupakan ciri khas warung tersebut.

Bisa saja cara mengolah ayam dan sambal bisa diduplikasi, namun ada satu atau beberapa komponen sulit ditiru orang lain, di mana prosesnya dijadikan rahasia perusahaan oleh sang penjual

Salah satu rahasia terbesar dan sulit ditiru adalah sambal. Jika diperhatikan, sambal ayam goreng di warung tertentu memiliki rasa khas yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Kalaupun kita mencoba menyontek, rasa yang diperoleh tidak pernah menyerupai sambal warung langganan, meski menggunakan bahan sama.

Unsur pembeda yang kemudian menjadi ciri khas itulah yang membuat sebuah warung usaha kuliner akhirnya didatangi pengunjung yang "ketagihan" dan bisa jadi mereka mempromosikannya dari mulut ke mulut.

Tidak terbatas kepada sambal, kekhasan dapat dibangun dari sumber daya lainnya, di antaranya:

  1. Lokasi yang menawarkan panorama atau lansekap yang indah.
  2. Arsitektur bangunan yang menawarkan ambien menyenangkan.
  3. Pelayanan yang istimewa.
  4. Makanan dan minuman ditawarkan memiliki kekhasan. Biasanya satu atau sebagian produk saja yang diunggulkan.

Pada akhirnya, hal penting yang menentukan keberhasilan bisnis kuliner adalah, pembeda yang merupakan kekhasan suatu bisnis kuliner agar dapat membangun rasa penasaran dan "ketagihan" dari para pengunjung. Demikian, harapannya mereka akan kembali berkunjung dan mempromosikannya kepada karibnya.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun