Selain berjuluk Kota Hujan, Bogor menyimpan buah-buahan unik, seperti kemang, menteng, lobi-lobi, dan bisbul.
Bisbul adalah buah yang berkerabat dengan kesemek, berkulit bak beludru, berwarna ungu, dan berukuran sebesar bola baseball. Barangkali dari itu buah ini dinamakan bisbul.
Buah yang identik dengan kota talas tersebut hanya dijual di salah satu pasar tertua di Bogor, ditawarkan dengan kisaran harga Rp 40-85 ribu, tergantung siapa pembelinya.
- Tanaman buah beludru atau bisbul (Diospyros discolor) konon berasal dari Filipina, tumbuh di dataran rendah hingga berketinggian sedang pada wilayah tropis beriklim basah.
- Diperkirakan ditanam di Indonesia bersamaan dengan berdirinya Kebun Raya Bogor pada tahun 1817 M.
- Pohonnya kekar, berbatang utama lurus menjulang 15 meter, berdahan banyak, dan daunnya rimbun.
- Ia merupakan pohon pelindung, juga peneduh dengan dedaunan lebat berwarna hijau tua cenderung mengkilap.
- Buahnya beraroma khas dengan kulit bak beludru dengan dua macam warna, merah keunguan dan kuning mendekati coklat.
- Bisbul ada yang berbiji dan jenis tidak berbiji (atau sedikit). Buah tanpa biji biasanya dijual lebih mahal dibanding yang berbiji.
- Bermanfaat untuk kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, mengurangi risiko akibat terganggunya sirkulasi darah, memperbaiki metabolisme, membantu kesehatan pencernaan dengan kandungan seratnya.
- Buah ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan kesehatan pernapasan, seperti meredakan sesak nafas, batuk, dan asma.
- Daging buahnya berwarna putih agak krem, terasa manis berbau harum, dan bertekstur lembut seperti mentega. Maka takheran, buah ini dijuluki buah mentega.
Di dekat tempat tinggal saya, sebuah pohon bisbul sejak lama menjadi penanda (landmark) daerah. Pohon berdiameter besar, berdaun rimbun, dengan banyak buah itu diperkirakan berusia lebih dari 45 tahun.
Takjauh dari tempat tersebut, sepotong lahan di kantor Balai Penelitian milik Kementerian Pertanian ditanami belasan sampai puluhan pohon Bisbul.Â
Buah-buah yang menua dibiarkan berguguran dan membusuk di tanah. Rupa-rupanya tidak banyak orang yang memanfaatkan buah langka itu.
Melalui "orang dalam" akhirnya saya memperoleh beberapa buah bisbul matang. Baunya cukup kuat, setajam bau durian, kendati aromanya tidak serupa.
Setelah kulitnya dikupas, barulah bau menyengat itu hilang. Digantikan dengan wangi khas dari daging buah.
Ia disebut sebagai buah mentega, karena memang teksturnya mirip mentega, tetapi menurut saya nyaris serupa dengan cheese cake. Lembut.