Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pedasnya Makanan Korea, Harga Cabai, dan Sambal Warteg nan Bersahaja

6 Maret 2021   19:17 Diperbarui: 6 Maret 2021   19:22 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepuluh ribu dapat: Nasi, telur dadar, tumis sawi, sambal, kerupuk (dokumen pribadi)

Bercita-rasa pedas. Begitulah gigitan pertama di lidah, ketika mengecap makanan Korea yang dikenal pedas merangsang dan menggiurkan.

Saya merasakan olahan negeri ginseng, pada tahun 2003-an, saat seorang teman berkebangsaan Korea mencontohkan cara membuat Kimchi.

Seingat saya, proses pembuatannya tidak terlalu sulit. Sawi putih yang dibelah dua memanjang dibalur garam, bumbu kimchi, dan bubuk cabai, lalu difermentasi di dalam wadah tertutup rapat. Setelahnya, hasil fermentasi itu dimasukkan ke dalam kulkas, agar proses peragian sempurna. Nah, kimchi buatan sendiri dengan bahan-bahan lokal siap disantap.

Cara pembuatannya dapat dilihat di sini.

Pria yang berprofesi sebagai broker itu juga mengajak ke restoran Korea di daerah Jakarta Pusat. Banyak sekali makanan dihidangkan: bulgogi (olahan daging), kimchi, aneka olahan mi, ikan, ayam, sayur lain yang saya sama sekali sudah tidak ingat namanya.

Pada tahun-tahun belakangan, makanan Korea mewarnai pasar kuliner domestik, ditandai dengan tumbuhnya gerai usaha kuliner hingga kreasi masakan rumahan.

Merebaknya aneka makanan itu beriringan dengan masuknya budaya hiburan yang dikenal sebagai K-Pop dan K-drama. Budaya populer dari Korea telah merambah berbagai negara, termasuk Indonesia yang kaya dengan warisan budayanya. 

Melalui budaya pop itulah, barangkali, bangsa Korea berhasil memengaruhi alam pikir orang, lalu membeli segala hal yang berhubungan dengan Korea. Film, musik, makanan, dan obyek wisata Korea menjadi alternatif sajian bagi warga negara kita. Misalnya, film-film Korea berlatarbelakang pemandangan dan kehidupan di negaranya.

Sementara kita ingat, bahwa sebagian sineas Indonesia mengagungkan latar belakang obyek wisata dan kultur asing sebagai masterpiece di dalam pembuatan film.

Misal juga, artikel ini kaya dengan istilah asing agar tampak keren, padahal enggak.

Sudahlah, pasal itu sudah given. Anggaplah begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun