Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kala Bambang Merasa Bimbang

1 Maret 2021   07:20 Diperbarui: 1 Maret 2021   07:21 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana dengan kamu, mBang?"

Itulah pertanyaan Jimmy yang harus dijawab hari ini.

"Yes," akhirnya Bambang meneguhkan hati. Dibuatnya one month notice, atau surat pengunduran diri satu bulan sebelum, kepada manajemen kantor.

Kepastian sudah ditetapkan. Utang pekerjaan dan pemberesan lain membuat 30 hari terasa singkat. Tiba saatnya meninggalkan sumber pendapatan rutin itu, untuk menyongsong penghasilan yang jauh lebih dahsyat.

Dengan gembira penuh rasa percaya diri, Bambang bersiul di sepanjang jalan tol mengendarai mobil bagus keluaran terbaru yang mulus, menuju kota kecil kampung halaman.

Di depan rumah Jimmy digelar tenda peneduh berwarna kelabu. Kursi-kursi lipat bernuansa biru dibuka dan disusun berjajar. Membentuk tujuh deretan panjang berbaris rapi ke belakang.

Tamu-tamu berdatangan. Para pria berjas hitam, atau setidaknya mengenakan baju berwarna kelam. Masing-masing wanita pasangannya serba harum, cantik berkacamata gelap, berkerudung hitam, dan bergaun serba buram.

Totok menyambut Bambang dengan wajah muram.

"Kang Jimmy..... Jimmy... tadi malam...... Sempat dibawa ke rumah sakit dan......"

Bambang menghempaskan tubuhnya pada kursi lipat biru. Angan mendadak terbang.

Catatan: 

  • )* Eman: sayang, disayangkan; 
  • )** cuan: keuntungan; 
  • )*** CEO setara Direktur Utama, COO setara Direktur Operasional, CFO setara Direktur Keuangan. 
  • )**** Billboard: papan reklame yang diletakkan di tempat strategis dan ramai. 
  • Cerita dan nama-nama adalah karangan/fiksi belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun