Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semangkuk Bakso dan Perbuatan Melanggar Aturan

21 Februari 2021   19:07 Diperbarui: 21 Februari 2021   19:29 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Mang Penjual bakso adalah dokumen pribadi bakso

Diari,

Minggu pagi tanpa matahari adalah cuaca dingin. Semangkuk bakso dengan kuah mengepul layak menjadi pelampiasan, kendati perbuatan itu melanggar aturan. Bersama asupan lainnya, kudapan gurih itu merupakan pantangan bagiku.

Ya. Duniaku tanpa garam, gula, lemak, dan kolesterol. Selama ini aku menikmati alam rasa tawar, kendati perasaanku kepadamu tidaklah hambar.

Gambar warung bakso di balik jeruji adalah dokumen pribadi
Gambar warung bakso di balik jeruji adalah dokumen pribadi
Namun entah kenapa, pagi ini mendadak kedua kaki melangkah menuju warung sempit di balik jeruji. Pikiran takberdaya mencegah. Hati luluh menuruti kehendak. Tiba-tiba saja pantat menghempas pada bangku kayu panjang.

Mulut dengan lancang menyeru, "Mas, bakso semangkuk, pakai kwetiau, sayur, bening, tanpa penyedap, dan lima butir garam."

Tidak butuh lama, semangkuk bakso panas terhidang. Sambal beserta kuah mengepul diaduk rata.

Ah, aku tidak akan bercerita tentang rasa daging giling bercampur tepung yang dibentuk membulat itu. Juga tidak perlu lagi berkisah mengenai sejarah pembuatan yang berakar di negeri Tirai Bambu.

Gambar Mang Penjual bakso adalah dokumen pribadi bakso
Gambar Mang Penjual bakso adalah dokumen pribadi bakso
Diari,

Kebiasaanku dalam menandaskan semangkuk bakso adalah, terlebih dahulu mengunyah sayur, lalu menghabiskan kwetiau atau bihun atau mi, kemudian menyeruput kuahnya, terakhir memotong pentol bakso dan memasukkan ke dalam mulut secuil demi secuil.

Kenikmatan itulah yang membuatku ketagihan, juga kecanduan. Namun kecanduan itu mesti dilupakan, sejak aku divonis menderita penyakit kronis.

Bisa saja aku memesan bakso tanpa garam dan penyedap buatan, tetapi pentol bakso dibuat dengan membubuhkan garam dan bumbu penyedap. Kuahnya pun menggunakan kaldu dengan daging tetelan berlemak dan mengandung kolesterol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun