Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RTC] Surat kepada Sahabat

31 Januari 2021   19:57 Diperbarui: 31 Januari 2021   20:10 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Rumah Pena Inspirasi Sahabat. Dok: RTC.

Sahabatku,

Sesungguhnya aku tidak ingin menepi dari telaga keindahan, tetapi aku hanya bisa menyalakannya dalam bisu. Meskipun demikian, aku tetap mengasihimu sebagai sahabat. Sungguh. Kamu adalah milik suami dan anak-anakmu.

Sekarang aku hendak bermunajat demi kebahagiaanmu, berdoa paling khusyuk untuk ketenteramanmu sekeluarga nun jauh di sana.

Sahabatku,

Surat ini ditulis karena kabar pilu yang kuterima mengabutkan kedua mataku dalam sendu yang tidak berkesudahan.

Aku demikian berduka, terbata-bata tanpa kuasa berkata-kata.

Selamat jalan sahabatku.

Sumber rujukan: 1, 2

Catatan: 
karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Surat Rindu untuk Sahabat yang Berduka

Logo Rumah Pena Inspirasi Sahabat. Dok: RTC.
Logo Rumah Pena Inspirasi Sahabat. Dok: RTC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun