Nutrisi ini diketahui bermanfaat untuk membangun sel, memperbaiki jaringan yang rusak, pembentukan massa otot, memperkuat tulang, dan sebagai menu diet. (Selanjutnya dapat dibaca di sini).
Selain daging sapi tanpa lemak dan telur, Kompas.com menyebutkan bahan pangan lain yang mengandung protein tinggi, yakni: Almond; Dada ayam; Oat; Keju cottage; Greek yoghurt; Susu; Brokoli; Tuna; Quinoa; Biji labu; Semua jenis ikan; Udang; Kacang; Edamame.
Ikan dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Ikan bakar, barangkali merupakan olahan favorit. Namun selain dibakar/dipanggang, banyak variasi masakan ikan yang menggugah selera, di antaranya:
- Digoreng. Nyaris semua jenis ikan, baik yang berasal dari laut maupun air tawar enak digoreng. Dicocol dengan kecap pedas atau sambal matah, amboi rasanya.
- Stir fryed. Masakan tumisan tidak melulu menggunakan daging atau telur sebagai penyedap. Ikan yang telah dikerat, seperti tuna, kakap, gurami, akan membuat tumisan terasa gurih.
- Steamed. Dalam mengolah masakan kukusan, biasanya digunakan daging ikan yang berwarna putih. Dimasak ala Chinese Food atau dipepes tetap sama enaknya. Teksturnya lembut dan gurih
- Dimasak Berkuah. Masakan berkuah menggunakan ikan yang dagingnya tidak mudah hancur ketika diolah. Semisal, sup ikan gurame, pindang tuna kuah, tuna gulai, pindang bandeng.
- Diolah Menjadi Penganan. Dengan mudah, kita dapat menemukan penganan berbahan ikan, semisal olahan: bakso tahu ikan, bakso ikan, otak-otak, mpek-mpek, kerupuk ikan. Bisa juga diolah menjadi abon ikan tuna, kerupuk ikan, dan kreasi lain.
ikan laut dan tawar tersedia di pasaran lokal, baik yang berasal dari hasil tangkapan nelayan maupun budidaya.
Dengan demikian, ikan merupakan bahan pangan yang melimpah di sekitar kita. Sumber protein berharga relatif murah ini menjadi alternatif pengganti daging dan telur, juga tahu tempe (kedelai), yang dapat menjadi hidangan lezat bagi keluarga, jika tepat pengolahannya.
Akhirnya, mulai saat ini kita gemakan semboyan gemar makan ikan, sementara para pemangku kebijakan sedang merakit jalan keluar atas kekacauan pengelolaan impor daging, juga kedelai, dan tata kelola perdagangan telur.
Syukur-syukur berwujud kemandirian pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H