Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Selain Angel Investor, Hal Ini Juga Membantu UMKM

15 Desember 2020   17:55 Diperbarui: 17 Desember 2020   05:12 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar pedagang minuman jus buah (dokumen pribadi)

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada krisis multidimensi. Selain menimbulkan bencana kesehatan, pandemi juga telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi.

Pembatasan dan kekhawatiran menyikapi pandemi telah mengubah mekanisme penawaran dan permintaan dalam masyarakat, yang pada gilirannya menimbulkan efek berganda terhadap agregat perekonomian. 

Menurunnya produksi, terjadinya gelombang PHK, merosotnya daya beli adalah sebagian contoh munculnya dampak krisis.

Akhirnya kondisi keluarga pun menjadi rapuh. Urusan perut menjadi prioritas utama. Berkembang permasalahan keuangan yang mendera 

Namun demikian, peluang untuk menjalankan wirausaha merupakan salah satu jalan keluar terdekat. 

Belakangan muncul pelaku-pelaku usaha baru, semisal pedagang minuman sasetan bersepeda motor, lapak mobil, penjual masker, penjual melalui situs penjualan daring, dan masih banyak lagi.

Wirausaha semacam itu menjadi solusi untuk mengatasi merosotnya penghasilan keluarga.

"Alhamdulillah, bisa ikut makan," ujar seorang pedagang minuman.

Semakin banyak orang berwirausaha, semakin cepat roda perekonomian berputar. Kian banyak orang berpenghasilan dari perdagangan, kian banyak pula keluarga yang tadinya rapuh menjadi tangguh.

Kumpulan pelaku UMKM menjadi salah satu katup penyelamat dalam balon krisis multidimensi yang nyaris meletus.

Tetapi banyaknya pelaku usaha UMKM serupa memunculkan persaingan yang berpotensi mengurangi pangsa pasar. Untuk menyiasati kompetisi, dibatasi oleh kemampuan permodalan. Pengusaha itu terkendala akses kepada perbankan.

Sebenarnya ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendorong pelaku UMKM keluar dari permasalahan itu, di antaranya:

1. Menjadi Angel Investor

Saya mengetahui istilah angel investor pada tahun 2000-an saat mengikuti seminar yang difasilitasi oleh seorang pakar inkubator bisnis dari Kanada.

Angel investor adalah pihak yang menginvestasikan uangnya kepada kegiatan usaha milik orang lain tanpa syarat bunga maupun biaya dana lainnya. 

Biasanya pertimbangan yang mendasari adalah, konsep bisnis bagus dan/atau usaha berjalan yang berprospek cerah, tetapi pengelolanya tidak memiliki kecukupan dana untuk investasi dan modal kerja.

Kekurangan permodalan inilah yang diberikan oleh angel investor dengan pengembalian pokok pinjaman dalam jangka waktu tertentu, tanpa kewajiban pembayaran biaya dana.

Angel investor tersebut satu tingkat lebih tinggi daripada love investor, yang merupakan kerabat terdekat dari pebisnis.

2. Mendampingi secara Pro Bono

Meskipun kerap dikaitkan dengan kasus hukum, Pro Bono (bahasa Latin: pro bono publico; bahasa Inggris: for the public good) merupakan pendampingan profesional, menggunakan keterampilan khusus untuk mereka yang tidak mampu membayarnya.

Melarasi pemahaman tersebut, pendampingan/konsultasi diberikan kepada pelaku UMKM tanpa memungut bayaran sama sekali.

Bisa jadi anda memiliki keahlian dalam manajemen, bisnis, pengetahuan kuliner, dan pengetahuan yang sekiranya bermanfaat bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan penjualannya.

Berdasarkan sedikit pengalaman di bisnis Makanan & Minuman, baik dalam pengelolaan maupun tentang kuliner itu sendiri, dalam beberapa kesempatan saya memberikan konsultasi secara gratis kepada pelaku UMKM di lingkungan saya. Tidak hanya sampai kepada arahan, tetapi turut mengamati perkembangannya. 

Pendampingan/konsultasi yang diberikan sebaiknya yang bisa diterapkan.

3. Membeli Barang Dagangan

Barangkali secara permodalan dan keterampilan kita tidak berkapasitas untuk membantu UMKM, tetapi dengan membeli barang dagangan pelaku UMKM di sekitar kita merupakan tindakan berharga.

Meskipun, umpamanya, harganya relatif mahal dibanding barang serupa yang dijual di supermarket, lebih baik kita membeli barang dagangan pelaku UMKM di lingkungan sekitar. Keuntungan seribu rupiah sangatlah bernilai bagi keluarga pelaku UMKM.

Akhirul kata, tiga cara di atas merupakan sebagian dari upaya yang bisa dilakukan untuk mendukung pelaku UMKM yang pada gilirannya akan menopang keberlangsungan keluarganya menjadi keluarga tangguh.

Mimpi besar kita adalah: keluarga yang rapuh akibat pandemi bertransformasi menjadi keluarga tangguh di masa mendatang.

Tentang keberlangsungan keluarga dapat dielaborasi pada tautan berikut: Keluarga Tangguh.

Rujukan: 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun