Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ternyata Kabel Ties Berbeda dengan Borgol Plastik

15 Desember 2020   05:57 Diperbarui: 15 Desember 2020   15:10 2287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin FPI Rizieq Shihab dikawal untuk masuk ke mobil yang sudah disediakan usai menjalani pemeriksaan di luar gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020) (Sumber: KompasTV)

Habib Rizieq (MRS) ditahan pada hari Sabtu (12/12/2020) seusai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu keluar dari ruangan penyidik dengan memakai rompi oranye khas tahanan dan tangannya terlihat terborgol tali plastik putih ketika mengacungkan kedua jempolnya.

Mengapa tangan MRS diikat menggunakan borgol plastik, bukan borgol besi sebagaimana mestinya? Apakah borgol plastik itu adalah kabel ties?

Cable ties (kabel ties) adalah tali plastik berwarna-warni yang biasanya digunakan untuk mengikat sekumpulan kabel sehingga terorganisir rapi.

Disebut juga dengan nama Tieraps atau Tyraps, tie hose, dan zip tie, kabel ties dilahirkan pada tahun 1958 oleh Thomas & Betts untuk merapikan sistem kabel pada industri pesawat terbang. Dengan mengikat sekelompok kabel maka sistem perkabelan akan tampil rapi dan terorganisir.

Dibuat dari bahan plastik Nylon-99, saat ini kabel ties mudah didapat di toko-toko serba ada, gerai-gerai ****mart, toko-toko listrik, bahkan bengkel sepeda motor dengan harga relatif murah. Barang yang tersedia dalam berbagai warna tersebut tahan terhadap pengencer cat/solvent, oli, juga tidak mudah putus.

Bagian dalam kepala kabel ties bergerigi sehingga akan mengunci secara otomatis bagian panjangnya yang juga bergerigi, saat diselipkan di antaranya lalu ditarik. Ikatan sistem ratchet ini sangat kuat. Tidak dapat diputuskan begitu saja dengan tangan kosong, kecuali digunting dengan tang potong.

Ukurannya pun beragam, dari yang kecil (2,5 x 100 mm) hingga besar berukuran 3.6 x 400 mm.

Tangkapan layar kabel ties dari laman Indiamart (dokumen pribadi)
Tangkapan layar kabel ties dari laman Indiamart (dokumen pribadi)
Tali plastik bergerigi itu penggunaannya tidak terbatas pada pengorganisasian kabel saja. Ia berguna untuk mengikat dua atau lebih benda-benda panjang (seperti pipa dan selang) agar tidak bergelantungan.

Meskipun fungsinya sama, "kabel ties" yang digunakan oleh polisi untuk memborgol tahanan agak berbeda bentuk dengan kabel ties biasa..

Kepala borgol plastik ini memiliki dua lubang bergerigi sebagai tempat untuk memasukkan bagian panjangnya agar membentuk dua lingkaran (double loop) demi ruang untuk mengikat pergelangan tangan. 

Dirancang sedemikian rupa agar tidak menyakiti tangan dan kuat. Bahannya serupa dengan kabel ties juga dengan konstruksi sama, kecuali dua lingkaran yang membentuk gelangan borgol.

Tangkapan layar borgol plastik dari laman Alibaba (dokumen pribadi)
Tangkapan layar borgol plastik dari laman Alibaba (dokumen pribadi)
Borgol plastik (plastic handcufts, PlastiCuffs, FlexiCuffs, zip cuffs, Double Cuffs) telah lama berjasa bagi militer Amerika Serikat dalam mengatasi masalah keamanan di Irak dan Afghanistan. 

Diperkenalkan pada tahun 1965, double loop sekali pakai ini banyak digunakan untuk mengelola pengganggu yang ditangkap dalam jumlah besar.

Tidak diketahui persis sejak kapan aparat hukum di Indonesia menggunakan borgol plastik untuk mengikat tangan tahanan.

Borgol plastik dianggap lebih efisien dibanding borgol besi dalam penggunaannya. Juga dipandang lebih manusiawi karena ia tidak menyakiti kulit pergelangan tangan.

Dengan demikian kabel ties yang melingkar tunggal (single loop) berbeda bentuk dengan borgol plastik yang membentuk dua gelangan (double loop), kendati mereka terbuat dari bahan yang sama, bergerigi, dan berfungsi serupa, yakni: untuk mengikat dan mengorganisasi benda-benda agar rapi terkendali.

Semoga bermanfaat.

Sumber rujukan: 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun