Dibutuhkan: wanita usia 17-25 th, kerja di luar negeri, gaji jutaan, syarat: berpenampilan menarik, ijin tertulis dari orang tua/suami, Â hub. 021******* dan 081********
Begitulah kurang lebih isi iklan baris di sebuah harian terbitan Jakarta pada tahun 2003. Iklan itu mengambil 2 kolom iklan lowongan yang menyasar pembaca kalangan menengah kebawah dan dimuat setiap hari.Â
Selain harganya murah, koran harian berisi berita-berita lokal, kriminalitas, olahraga, selebritas dan kemasyarakatan itu, memiliki cakupan luas dengan tiras 600.000 eksemplar perhari (Mei - Juni 2005, AC Nielsen).
Saat itu saya diperbantukan di sebuah perusahaan pengerah tenaga kerja ke luar negeri. Saya sengaja memasang iklan lowongan di harian milik salah satu menteri zaman Orba untuk menggaet sebanyak-banyaknya pelamar.
Berdasarkan foto dan keterangan dalam surat lamaran, saya memilih kandidat yang sekiranya memenuhi kriteria.
Apa saja kriterianya?
Usia masih muda, penampilan menarik (baca: cantik atau sedap dipandang), dan diijinkan secara tertulis oleh orang tua atau suaminya, jika sudah berumahtangga.
Oh ya, kandidat mesti menguasai seni budaya tradisional, kendati tidak harus istimewa.
Bagaimana latar belakang pendidikan dan pengalaman?
Tidak ditentukan latarbelakang pendidikan dan pengalaman. Bila memenuhi kualifikasi dan diterima, maka kandidat diundang untuk mengikuti audisi.