Ia mengusung setumpukan berkas, lalu menutup pintu jati nan tebal agar suara- suara tidak merembes keluar dari ruangan berpendingin udara. Seorang pria serius membaca tumpukan dokumen, menandatanganinya, kemudian meletakkannya di meja .
Seusai menuntaskan pekerjaan penting itu, sang pria parlente berbau parfum menghampiri wanita muda demi menuntaskan renjana menggelegak.
Seusai keleluasaan itu, wanita muda jelita berpostur tinggi langsing, berpakaian blus merah marun bercelana legging, mendesah lembut, "sayang, dua minggu ini Aku sudah terlambat bulan....".
"K...Kau......A..A..Aku....!" Pria berpakaian parlente berbau parfum itu mendadak tercenung.
Senyap membungkam ruangan berpendingin udara itu.
~~Selesai~~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H