Peringatan rasional menolak permintaan itu. Tetapi nurani menyatakan ketidaktegaan mendalam, apalagi Ia sobat baikku. Akhirnya ketidaktegaan, tepatnya ketidaktegasan, menjadi keputusan.
"Baiklah, kebetulan Aku adalah pimpinan tertinggi di kantor cabang ini, yang bisa mengusahakan agar Engkau diterima. Tapi ada syaratnya, semua perbuatan pada masa lalu agar disingkirkan. Paham?"
*****
Setahun, dua tahun Nikolai  menunjukkan pencapaian memuaskan. Departemen penjualan, bagian di mana Ia ditempatkan berkembang pesat. Setiap tahun, target selalu dicapai. Prestasi tersebut mengundang pujian Kantor Pusat.
Tidak lama sesudah itu, Nikolai  mengajukan pengunduran diri. Terlalu mendadak! Terlalu receh alasan yang disampaikannya, ingin istirahat. Namun Aku tidak bisa berbuat banyak untuk menahannya.
Satu bulan setelah kepergian Nikolai , sedikit demi sedikit terkuak hasil perbuatannya. Pria flamboyan itu ternyata telah melakukan hubungan asmara dengan enam pegawai wanita.
Dua bulan kemudian, istriku melayangkan surat cerai. Alasannya, Aku adalah suami yang selalu larut dengan pekerjaan, sehingga mengabaikan istri.
Ia sudah melabuhkan cintanya kepada seorang pria yang senantiasa ada di sampingnya. Â Pria bertutur bahasa sangat memikat yang berpenampilan flamboyan, juga berperawakan elegan, tidak seperti diriku yang mulai buncit.
Sudah jatuh ke kubangan, tertimpa tangga pula.
Tidak lama setelah kabar menyedihkan itu, seorang pegawai pembukuan tersedu menyatakan pengakuan. Wanita berkacamata minus berwajah tirus berbadan kurus itu telah menjalin cinta dengan Nikolai, dan juga terlambat bulan.
Wanita yang selalu serius itu terbujuk rayuan Nikolai, sehingga bersedia menyelewengkan uang perusahaan. Sejumlah uang yang merontokkan kantor cabang.