Selain itu dilakukan pengujian terhadap setiap produk makanan dan minuman yang akan dimasukkan ke dalam daftar menu. Pengujian produk itu disebut test panel.
Saya sendiri tidak memiliki referensi tentang istilah test panel dalam dunia F&B. Dicari di google, malahan mendapatkan pengetahuan, bahwasanya istilah tersebut berkaitan dengan dunia medis.
Ya sudah, saya coba membuat batasan sendiri tentang test panel dalam bisnis kuliner (F&B) dan manfaatnya.
Metode test panel dilakukan oleh para penyelia, manajer, kadang sampai pemilik restoran. Orang-orang tersebut dipandang bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan atau dianggap memiliki kepentingan yang sangat kuat atas kualitas produk yang akan dijual.
Tujuan Test Panel
Pengujian atas produk makanan atau minuman meliputi:
- Rasa menurut sasaran pasar/tamu yang dituju.
- Tampilan produk. Perlu diketahui, produk yang diuji disajikan dalam keaadaan lengkap, misalnya dengan garnish.
- Komposisi, agar diketahui nilai cost of goods sold dan dibuat perkiraan harga jual.
- Kemungkinan positioning dan daya saing produk di pasaran pesaing yang serupa.
- Ketersediaan bahan, kecepatan pengolahan sampai ke penyajian, dan segala hal yang berkaitan dengan ketersediaan alat serta tenaga kerja.
Tanpanya, makanan minuman yang akan diluncurkan akan menjadi produk coba-coba yang berisiko menimbulkan kerugian karena tidak laku.
Sebaliknya, test panel dapat lebih memberikan keyakinan kepada manajemen bisnis kuliner bahwa produk makanan dan minuman dapat diterima oleh lidah target market dan kemudian mendatangkan keuntungan yang sesuai.
Prosedur test panel tidak hanya dilakukan dalam bisnis F&B dengan struktur pengelolaan yang kompleks dan besar. Ia pun dapat diterapkan pada bisnis kuliner yang jauh lebih sederhana.
Bedanya hanya di tim penilaian saja.