Namun beberapa kali penghampiran dan kisah perjalanannya bersama wanita-wanita impian selalu kandas dengan alasan bak cerita picisan dalam sinetron.
Seperti: sang wanita pujaan belum siap menikah; mati mendadak atau diam-diam menjalin hubungan dengan pria lain; atau dijodohkan oleh orang tuanya.
Vinny, pacar terakhirnya, tepatnya wanita pujaan hatinya, terpikat dengan pria lain.
Lelaki yang telah membuatnya berpaling bergelar profesor, pakarnya dari segala pakar yang sedang viral karena mengklaim dirinya sendiri berhasil menemukan obat pemunah Covid-19.
Vinny memutuskan hubungan cinta dengan Rudolfo hanya melalui sebuah pesan WhatsApp, kemudian memblokirnya. Keterlaluan!
Dengan penuh perhatian Aku berlaku sebagai muara aliran banjir kekesalan yang bergulung-gulung menghanyutkan pokok kemarahan. Kian banyak kesewotan digelontorkan, kian ringan bebannya.
Senja terlebih dahulu pamit berselimut kelam. Obrolan menghangat seiring dengan mendinginnya malam.
Rudolfo menggemakan tawa renyah yang kuikuti dengan senyuman. Patah hatinya sudah terbelakang, keceriaannya telah kembali pulang.
Sejenak sahabat baikku itu menghentikan kebungahannya.
Rudolfo berkata dengan lembut, "terimakasih, Engkau adalah sahabat sejati yang senantiasa bersedia mendengar keluh kesahku".
Kedua bola matanya mengamatiku, mendekatkan wajah teduhya, mengambrolkan ruang pertahanku, dan tanpa diduga, Rudolfo melabuhkan bibirnya pada bibirku nan terperangah.