Kehampaan aku sampaikan kepada dinding dingin, kepada tempat tidur membisu, dan kepada angin yang berhenti berhembus yang mengantarkan cakrawala sepi di balik jendela putih menganga.
Tiada yang menemani. Dokter, perawat dan tenaga medis, yang jumlahnya terbatas, pontang-panting mengatasi orang-orang yang semakin hari semakin banyak terpapar penyakit sialan itu.
Para bebal itu demikian keras kepala dengan segala dalih melanggar protokol kesehatan, seperti aku yang telah membawa pulang bencana bagi anak dan istriku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H