Untuk itu perlu tindakan untuk mengantisipasinya.
Seyogyanya potensi friksi yang memicu perseteruan pada masa mendatang, baik resistensi ataupun pengabaian, maka pihak otoritas --dari tingkat pusat, daerah, lembaga swadaya masyarakat sampai dengan lembaga sosial terkecil seperti RT-RW-- merespon gejala-gejala (sikap resistensi dan pengabaian) itu dengan melakukan sosialisasi tentang pemahaman dan seluk-beluk covid-19.
Dengan sosialisasi intensif, diharapkan terdapat kesamaan atau universalitas wawasan pada segala lapisan masyarakat dalam melihat permasalahan covid-19 secara holistik di dalam koridor kebersamaan, misalnya dengan tidak percaya begitu saja terhadap berita-berita yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya, memecah-belah serta mendorong kepanikan.
Bukankah lebih elok, ketika pemimpin sosial di berbagai lini bersama masyarakat bergotong-royong berjuang melawan "musuh" yang bernama covid-19?
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H