Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Rumput Bahia yang Menahan Erosi dan Membahagiakan Ruminansia

28 Januari 2020   08:29 Diperbarui: 29 Januari 2020   02:29 1890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi: sisa rumput Bahia di Jl. Tentara Pelajar, Bogor.

Empat puluh tahun lalu bapak Saya, saat itu beliau bekerja pada institusi penelitian di Departemen (sekarang: Kementerian) Pertanian, berkisah tentang rumput penahan erosi yang memenuhi halaman kantornya.

Sekarang, lapangan itu sudah ditumbuhi rumput jenis lain dan tanaman hias. Mungkin tinggal sedikit. Atau tidak kasat mata? Di manakah keberadaannya saat sekarang? Bagaimana utilisasinya dalam kenyataan?

Tanaman rumput itu bernama Bahiagrass (Paspalum notatum) merupakan tanaman asli Meksiko dan Amerika Selatan. Pada tahun 1914 dibawa ke Amerika Serikat, ditanam di Amerika bagian selatan dan tenggara digunakan sebagai padang penggembalaan ternak.

Rumput Bahia ini tahan hidup di tanah berpasir, seperti rumput Bermuda yang sering dipakai untuk membuat lapangan sepak bola. Bedanya, perawatan rumput Bahia lebih mudah daripada Bermuda yang membutuhkan pemupukan dan perawatan khusus.

Rumput Bahia adalah tanaman iklim kering yang tahan terhadap tanah berpasir, berkadar garam (salinitas) tinggi, tidak subur dan kering, sehingga ia hidup sepanjang tahun, bahkan dalam kemarau berkepanjangan. Oleh karenanya di Amerika banyak ditemui di pesisir selatan yang tandus.

Rumput Bahia cocok tumbuh di iklim tropis, menyukai sinar mentari, tahan terhadap panas dan kekeringan, serta tanpa pemupukan dan penyiraman, tahan terhadap serangan penyakit dan hama.

Sistem akar yang dalam mencakar ke dalam tanah, bertalian satu sama lainnya dengan rapat, membuat tanaman ini kuat menahan tanah di bawahnya, semiskin apapun kesuburannya. Kekuatan itu menjaga kestabilan lahan tanah dalam menahan erosi.

Untuk area yang terlanjur gundul, dengan kemiringan kurang dari 45-60 derajat, rumput Bahia dapat ditanam demi menyetabilkan tanah rentan longsor. Lebih dari itu, mesti ditanam pohon penguat atau tebing penahan longsor (beton bertulang, turap, bronjong, blok beton, dan lain-lain).

Daunnya lebih panjang dari rumput gajah, bisa sampai setengah meter, cenderung rebah tidak menjulang tegak seperti rumput gajah, warnanya hijau agak tua, mengkilat dan keras. Untuk hamparan rumput setelah dipangkas akan sangat elok dipandang.

Dalam bentuk bahan kering, tanaman ini memiliki kandungan: 5-10 % protein; 41-50 % energi; 0,3 % kalsium (Ca). Sehingga, rumput Bahia merupakan pakan hewan ruminansia (hewan pemamah biak) kategori hijauan berkualitas sedang.

Dengan itu, potensi ketersediaan pakan ternak pada musim kemarau dan daerah gersang dapat dicukupi dengan mengembangkan tanaman rumput Bahia tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun