Empat puluh tahun lalu bapak Saya, saat itu beliau bekerja pada institusi penelitian di Departemen (sekarang: Kementerian) Pertanian, berkisah tentang rumput penahan erosi yang memenuhi halaman kantornya.
Sekarang, lapangan itu sudah ditumbuhi rumput jenis lain dan tanaman hias. Mungkin tinggal sedikit. Atau tidak kasat mata? Di manakah keberadaannya saat sekarang? Bagaimana utilisasinya dalam kenyataan?
Tanaman rumput itu bernama Bahiagrass (Paspalum notatum) merupakan tanaman asli Meksiko dan Amerika Selatan. Pada tahun 1914 dibawa ke Amerika Serikat, ditanam di Amerika bagian selatan dan tenggara digunakan sebagai padang penggembalaan ternak.
Rumput Bahia ini tahan hidup di tanah berpasir, seperti rumput Bermuda yang sering dipakai untuk membuat lapangan sepak bola. Bedanya, perawatan rumput Bahia lebih mudah daripada Bermuda yang membutuhkan pemupukan dan perawatan khusus.
Rumput Bahia adalah tanaman iklim kering yang tahan terhadap tanah berpasir, berkadar garam (salinitas) tinggi, tidak subur dan kering, sehingga ia hidup sepanjang tahun, bahkan dalam kemarau berkepanjangan. Oleh karenanya di Amerika banyak ditemui di pesisir selatan yang tandus.
Rumput Bahia cocok tumbuh di iklim tropis, menyukai sinar mentari, tahan terhadap panas dan kekeringan, serta tanpa pemupukan dan penyiraman, tahan terhadap serangan penyakit dan hama.
Sistem akar yang dalam mencakar ke dalam tanah, bertalian satu sama lainnya dengan rapat, membuat tanaman ini kuat menahan tanah di bawahnya, semiskin apapun kesuburannya. Kekuatan itu menjaga kestabilan lahan tanah dalam menahan erosi.
Untuk area yang terlanjur gundul, dengan kemiringan kurang dari 45-60 derajat, rumput Bahia dapat ditanam demi menyetabilkan tanah rentan longsor. Lebih dari itu, mesti ditanam pohon penguat atau tebing penahan longsor (beton bertulang, turap, bronjong, blok beton, dan lain-lain).
Daunnya lebih panjang dari rumput gajah, bisa sampai setengah meter, cenderung rebah tidak menjulang tegak seperti rumput gajah, warnanya hijau agak tua, mengkilat dan keras. Untuk hamparan rumput setelah dipangkas akan sangat elok dipandang.
Dalam bentuk bahan kering, tanaman ini memiliki kandungan: 5-10 % protein; 41-50 % energi; 0,3 % kalsium (Ca). Sehingga, rumput Bahia merupakan pakan hewan ruminansia (hewan pemamah biak) kategori hijauan berkualitas sedang.
Dengan itu, potensi ketersediaan pakan ternak pada musim kemarau dan daerah gersang dapat dicukupi dengan mengembangkan tanaman rumput Bahia tersebut.