Dokter rutin mengobservasi perkembangan penyakit, meresepkan obat dan menyarankan pantangan-pantangan. Umumnya diberikan obat pengencer darah dan penurun tekanan darah untuk menjaga terhadap serangan kembali yang lebih parah.
Pantangan biasanya atas makanan asin, minyak, minuman kemasan berpengawet dan disarankan makan masakan rebusan.
Fisioterapi merupakan proses pemulihan fungsi anggota badan agar tidak cacat. Biasa dibantu oleh orang-orang yang ahli atau terlatih. Atau bisa dengan melatih diri sendiri. seperti kegiatan berjalan kaki, angkat beban, berenang dan lain-lain yang dibolehkan dokter.
Apabila tertib menjalani prosedur tersebut, maka penyembuhan akan cepat dicapai. Banyak penderita stroke yang pulih, bisa berjalan normal, mengendarai sepeda motor atau mobil, mendaki gunung dan sebagainya.
Namun terdapat nasehat penting, yang juga dianjurkan dokter, yaitu: "Jangan Dengarkan Orang". Nah, apa lagi itu?
Saya menyarankan beberapa hal berkaitan dengan frasa "jangan dengarkan orang" kepada teman tersebut, sebagai berikut:
Penderita stroke cenderung emosional. Mudah marah, sebaliknya juga mudah sedih. Sebaiknya hindari orang yang menimbulkan amarah, seperti mereka yang hobi berdebat, orang yang ngototan, orang yang mengajak berpikir ruwet, atau mereka yang keras hati. Santai saja, nikmati hidup!
Penderita stroke cenderung gampang tersinggung, dan bisa berakumulasi pada tekanan psikologis. Sebaiknya jauhi saja orang yang tidak mengerti situasi hati, atau anggap angin lalu.
Penderita stroke mudah kaget. Ini sebetulnya agak sulit dihindari, seperti ketika tiba-tiba guntur bergemuruh tanpa didahului oleh kilat menyambar. Atau orang bersuara lantang memanggil dari belakang. Berharap saja itu tidak terjadi dan mereka mengerti, atau berdoa agar urat jantung tidak retas.
Penderita stroke ingin segera sembuh. Hendak normal kembali, bergiat sebagaimana orang sehat, sehingga ikhtiar berbagai penyembuhan alternatif dilakoni. Dengan demikian, Ia akan mudah mendengarkan orang untuk saran alternatif penyembuhan.
Saya sudah mencoba banyak macam pengobatan alternatif yang disarankan orang-orang: dioles cairan, dicelup minyak, disetrum 220 Volt, minum ramuan ini-itu dan lain-lain. Ternyata hanya menghamburkan biaya, yang pastinya tidak ditanggung BPJS atau asuransi manapun, dengan hasil nihil.