Hasil perenungan dan refleksi atas segala tindakan Saya selama ini ternyata menelorkan kesimpulan yang mengejutkan.
Peristiwa melemahnya fisik tersebut bukankah semata-mata disebabkan oleh pola makan tidak terkontrol, terlalu capai, tekanan beban pikiran atau orang lain yang terlalu menentukan target, misalnya.
Tetapi karena Saya tidak berlaku kasih kepada badan sendiri sehingga menelantarkannya, bahkan mengeksploitasi habis-habisan seluruh kemampuan pikir dan tenaga.
Pun telah berlaku curang. Melakukan perbuatan korupsi, paling jelas berupa tindakan-tindakan penyuapan dengan berbagai dalih pembenaran.
Barangkali dalam penyelesaian pekerjaan, secara sadar atau tidak, telah melakukan pengurangan-pengurangan spesifikasi.
Bisa jadi karena Saya demikian lembek, permisif, terhadap praktek suap-menyuap dan perbuatan korupsi lainnya yang sudah menggejala di masyarakat. Saya turut mengamini perkeliruan tersebut.
Juga, Saya melantaskan perilaku keras kepada para mandor, pekerja, pemasok material dan pihak ketiga lainnya demi suatu pencapaian.
Perilaku buruk kepada diri sendiri yang mendidihkan darah menggelegak di dalam kepala lalu membuatnya beku, memampatkan aliran, sehingga ada bagian otak yang mati karena tidak memperoleh pasokan oksigen.
Berkomitmen Memastikan Ihwal Positif
Menjelang pergantian tahun baru, banyak orang membuat resolusi untuk tahun mendatang. Demikian seterusnya sampai penghujung tahun berikutnya. Bila resolusi tahun itu tidak tercapai, maka akan dibuat resolusi lain pada tahun  selanjutnya untuk memperbaiki.
Mulanya resolusi adalah pernyataan tentang tuntutan yang diambil berdasarkan kesepakatan sidang. Entah sejak kapan, resolusi diadopsi menjadi pernyataan keinginan seseorang pada setiap pergantian tahun. Ia menjadi kelumrahan setiap tahun, common sense.