Ternyata jawabannya sepele: "Nyoba...!" alias mulai dengan mencoba sesuatu yang dianggap benda baru dan ajaib di dalam pergaulannya.
Saya baru ingat, kebiasaan --dan kemudian kecanduan-- rokok bermula dari mencoba memegang sebatang rokok, membakar kemudian menghisapnya. Tentu saja pertama kali rasanya sama sekali tidak enak dan membuat terbatuk-batuk. Tetapi tiba-tiba merokok menjadi suatu kebiasaan, keharusan dan kecanduan. Syukurlah, saat ini Saya sudah berhenti merokok.
Sensasi serupa akan terjadi bila mencoba mengkonsumsi napza, dari mulai rasa tidak enak yang ditimbulkannya sampai dengan kecanduan atau ketagihan sangatlah tipis jaraknya. Manakala sudah kecanduan, sulit untuk mengatasi ketergantungan terhadap napza. Barangkali baru bisa berhenti setelah berhubungan dengan pihak berwajib, direhabilitasi atau kehilangan nyawa.
Jadi jangan pernah mencobanya! Sekali mencoba sulit untuk tidak kecanduan. Mencegah mengonsumsi napza adalah dengan tidak mencobanya sama sekali. Lebih baik mencegah daripada terlanjur kecanduan barang terlarang itu.
Pengetahuan mengenai bahaya napza menjadi penting untuk diinformasikan dan disosialisasikan kepada generasi penerus, sehingga diharapkan suatu ketika kelak "pasar" napza semakin menyempit dan musnah.
Semoga.