Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kecemasan yang Pernah Menyiksa

9 Oktober 2019   10:14 Diperbarui: 9 Oktober 2019   10:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi rupanya kebiasaan tersebut merupakan faktor yang saling berhubungan, demikian menumpuk berhimpitan sehingga menimbulkan gangguan kesehatan mental.

Saya pernah mengalami gejala-gejala di atas. Sangat emosional, marah karena hasil tidak sesuai gambar atau rencana. Gampang cemas, kuatir segala sesuatu tidak berlangsung seperti rencana. Apalagi dalam masa Lelang Paket Pekerjaan, yang membutuhkan kecermatan dan kecepatan. Kerap tidur lambat pada malam hari, bahkan jarang istirahat. 

Bergerak secara mekanis memenuhi target waktu. Dan keinginan kuat agar semuanya berjalan sempurna. Juga keinginan agar segera mencapai kemakmuran sebagaimana telah diperoleh orang lain yang "sukses" dalam hidupnya. Gila dalam pekerjaan...!

Blessing in disguise. Beruntung kebiasaan tersebut tidak berkepanjangan, gejala lain telah melambatkan pergerakan Saya.

Belum lama, Saya terkena serangan stroke yang melemahkan aktivitas. Sekaligus melemahkan: Keinginan mengejar keperluan duniawi; Tidak timbul kecemasan lagi, bahkan ketika tidak menyentuh telepon genggam seharian; Tidur lebih cepat dengan kualitas jauh lebih baik; Dan lebih mampu mengendalikan rasa marah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun