Jadi rupanya kebiasaan tersebut merupakan faktor yang saling berhubungan, demikian menumpuk berhimpitan sehingga menimbulkan gangguan kesehatan mental.
Saya pernah mengalami gejala-gejala di atas. Sangat emosional, marah karena hasil tidak sesuai gambar atau rencana. Gampang cemas, kuatir segala sesuatu tidak berlangsung seperti rencana. Apalagi dalam masa Lelang Paket Pekerjaan, yang membutuhkan kecermatan dan kecepatan. Kerap tidur lambat pada malam hari, bahkan jarang istirahat.Â
Bergerak secara mekanis memenuhi target waktu. Dan keinginan kuat agar semuanya berjalan sempurna. Juga keinginan agar segera mencapai kemakmuran sebagaimana telah diperoleh orang lain yang "sukses" dalam hidupnya. Gila dalam pekerjaan...!
Blessing in disguise. Beruntung kebiasaan tersebut tidak berkepanjangan, gejala lain telah melambatkan pergerakan Saya.
Belum lama, Saya terkena serangan stroke yang melemahkan aktivitas. Sekaligus melemahkan: Keinginan mengejar keperluan duniawi; Tidak timbul kecemasan lagi, bahkan ketika tidak menyentuh telepon genggam seharian; Tidur lebih cepat dengan kualitas jauh lebih baik; Dan lebih mampu mengendalikan rasa marah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H