Desa Sukasedih mendadak viral. Tersebar berita mengguncangkan dunia.
Ditemukan bahan pangan pengganti beras atau gandum dalam jumlah melimpah. Cukup mengisi perut penduduk bumi sampai abad ke-30. Sebagai pengganti nasi, rasanya lebih enak. Saripati atau tepungnya dibuat roti, mie dan aneka kue. Lebih lezat dibanding penganan yang dibuat dari tepung terigu. Harganya pun jauh lebih murah daripada bahan pangan konvensional. Suatu revolusi sumber pangan abad ini!
Tadinya kehidupan penduduk desa Sukasedih nelangsa. Kebutuhan pangan sulit diperoleh, tiada hasil pertanian atau peternakan yang bisa diandalkan. Letaknya juga terpencil sulit ditemui pada peta Google. Untuk menahan lapar mereka makan apa saja:  umbi, perdu, belalang, bahkan buah bogem yang banyak tersebar di seantero kampung. Kok namanya ajaib? Buah ini besarnya seukuran tangan orang mengepal seperti hendak membogem.
Pohon bogem hidup subur di desa Sukasedih, barangkali karena tanah dan iklim yang cocok untuk tumbuh. Buahnya jatuh semaunya di sembarang tempat lalu tumbuh tunas. Bibit yang dipindahkan atau dibawa keluar desa akan mati. Begitu cara berkembang biaknya, hanya dengan biji yang lebih besar dibanding daging buahnya.
Daging buah sedikit, membuat Maman tidak cukup kenyang makan sepuluh butir bogem. Akalnya berputar. Di bawah pohon bogem yang rindang banyak bertebaran bunga jantan jatuh dari dahan.
"Barangkali bisa dimakan" pikir Maman.
Maman mengumpulkan bunga berjatuhan. Dijemur di bawah terik, lalu dikukus. Dimakannya berteman sambal terasi. Enak, seperti gabungan rasa manisnya nasi dengan gurihnya empal daging sapi.
"Jadi makan ini pakai sambal sudah serasa menyantap sepiring nasi hangat dan sepotong daging goreng. Wow.......!!!".
Dalam waktu sekejap, kabar menyebar keseluruh penjuru. Penduduk yang sudah lama merindukan makan mengenyangkan berbondong-bondong mengumpulkan bunga jantan yang banyak bertebaran. Perut warga Desa Sukasedih penuh sesak. Kelebihan panen dijemur lalu dijual ke desa-desa sekitar; ke kota besar; ke pulau lain; menyebar ke seluruh dunia. Desa Sukasedih tumbuh makmur, penduduknya menjadi kaya. Sumber pangan baru telah lahir menjadi primadona global.
Warga Desa Sukasedih tidak lagi melarat. Produksi bunga jantan pohon bogem merupakan mata pencaharian utama. Produksi melimpah, minim biaya perawatan tidak sebagaimana pertanian konvensional. Seluruh penduduk desa menjadi makmur dan kian membuncit. Tak sedikit mati muda karena kegemukan.