Kasus kemiskinan ekstrem yang terjadi dan menjadi isu terkini yang meresahkan bukan sebuah persoalan baru tetapi sudah menjadi persoalan lama.yang sulit di selesaikan.
Berbagai program sudah dilakukan pemerintah seperti memberikan berbagai bantuan, baik tunai maupun dalam bentuk lain untuk mengatasi kemiskinan ekstrem.
Kemiskinan Ekstrem menjadi cerita pilu di negeri kaya dan subur dimana anugerah alam yang begitu luar biasa dibandingkan negara lain di belahan dunia ini.
Apakah negara kita tidak mampu mensejahterakan rakyatnya atau memang rakyat Indonesia yang tidak mampu mengubah hidupnya...?
Apakah rakyat Indonesia sudah begitu susahnya sehingga tidak bisa membantu sesamanya.
Banyak faktor yang akan menjadi dasar munculnya kemiskinan ekstrem tetapi ada salah satu solusi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem yang perlu di upayakan dilakukan di negeri ini.
Salah satunya donasi tepat sasaran akan menjadi jalan keluar mengatasi kemiskinan ekstrem di negeri ini.
Sebagai konsep yang berhasil dalam hal open donasi dapat kita lihat bantuan korban perang di Palestina.
Ratusan juta bahkan milyaran bisa tersalurkan untuk bantuan bagi rakyat Palestina korban perang dengan Israel.
Seharusnya hal ini bisa dijadikan sebuah langkah mengatasi kemiskinan yang permanen bukan sekedar mengatasi kemiskinan beberapa bulan saja.
Sebagai contoh jika orang miskin diberikan bantuan untuk beli makan maka Setelah uang bantuan habis orang tersebut akan kembali miskin dan kelaparan.
Jalan terbaik tentunya dengan memberikan peluang wirausaha atau membuka lapangan kerja dengan upah yang lumayan agar kesejahteraan akan datang secara nyata dan berkelanjutan.
Banyak orang yang dengan senang hati memberikan sebagian rizkinya untuk membantu sesama tetapi dengan catatan donasi yang disalurkan tepat sasaran.
Perlu langkah-langkah transparan untuk membuka peluang orang-orang untuk mau berdonasi untuk memberantas kemiskinan ekstrem.
Pengumpulan dana kemudian kemana di salurkan, dalam bentuk apa diberikan, harus terkonsep dengan jelas.
Akan sangat lebih baik jika dana yang dibutuhkan berapa, kemana  tujuan di salurkan kemudian apa program lapangan kerja yang akan di berikan.
Jika itu dilakukan maka akan banyak orang yang suka rela memberikan bantuan dana untuk kebaikan bersama.
Jika setiap kabupaten melakukan program donasi untuk membuka lapangan kerja 100 orang saja perbulan maka setiap tahun ada 1200 orang yang tidak bekerja terselamatkan.
Tantangannya dari program serupa sudah dijalankan namun tidak berhasil terjadinya manipulasi data sehingga terjadi proyek fiktif.
Program berjalan namun tidak tepat sasaran terkadang orang-orang yang diadakan pembinaan tidak serius hanya mengejar uang bantuan saja.
Harusnya sebelum melakukan kegiatan memberikan bantuan kajian mendalam harus dilakukan kemudian kalau tidak sesuai dengan persyaratan peserta yang akan memperoleh donasi harus jelas jika ada upaya penipuan sanksi tegas harus dilakukan.
Semoga dana-dana yang sudah dikumpulkan dari badan-badan resmi yang bertujuan untuk memberantas kemiskinan dilakukan tepat sasaran.
Jangan lagi ada dana bantuan habis digunakan hanya untuk membayar operasional dan rapat para pelaksana program kegiatan pemberantasan Kemiskinan.
Memberantas kemiskinan ekstrem tanggung jawab kita bersama, mari bergotong royong untuk menekan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen.
Lihat saudara terdekat, tetangga dekat bantu sebisa mungkin jangan sampai ada saudara kita penyandang gelar miskin ekstrem.
Indonesia sejahtera akan terwujud jika masyarakatnya saling tolong menolong karena dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain yang harus kita keluarkan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H