Pemilih pemula menjadi rebutan para calon kontestan pemilu mendatang karena jumlahnya yang cukup besar berdasarkan data dari KPU terdapat 52 persen pemilih muda yang akan memilih di pemilu mendatang.
Suara yang begitu besar akan memaksa para calon peserta yang akan dipilih dalam pemilu mendatang mendekatkan diri dengan dunia pemilih pemula.
Pendekatan yang dilakukan beragam macamnya tentunya media sosial menjadi teman paling dekat para pemilih pemula menjadi sarana bagi caleg dan capres untuk bersosialisasi.
Terkadang juga kita lihat begitu banyak para caleg memaksakan diri terus update status di medsos dengan tujuan semakin dikenal dan jika beruntung di pilih dalam pemilu mendatang.
Melimpahnya para pemilih pemula menjadi aset berharga bangsa kita dan tentunya ini harus kita jaga.
Banyak hal negatif dalam panggung politik yang terus terjadi beberapa tahun ini kiranya anak muda sebagai pemilih pemula kiranya tidak terkontaminasi.
Pemilih pemula harus kita jaga dari hal-hal yang merusak panggung politik tanah air dimana begitu banyak racun-racun politik yang semestinya tidak diketahui para pemilih pemula.
Adapun racun tersebut mungkin sudah sering kita dengar.
1. Money Politik
Politik uang menjadi racun bagi terlaksananya demokrasi terutama dalam dunia politik.
Membeli suara dalam pemilu dengan berbagai macam dalih dilakukan para caleg demi mendapatkan suara dalam pemilu.
Ini sangat berbahaya karena money politik menjadikan dunia politik itu seperti perdagangan atau bisnis dimana berapa modal yang dikeluarkan nanti akan dikembalikan saat terpilih.
Jika money politik terus dibiarkan maka korupsi akan terus terjadi di negeri ini.
Mari kita ajarkan anak muda memilih calon yang tepat sesuai dengan kriteria yang diinginkan mereka tentunya memperhatikan kualitas para calon legislatif dan para politisi nantinya.
Uang dalam politik sangat diharamkan tidak ada alasan apapun untuk membenarkan hal tersebut.
Jika ada caleg yang terbukti menggunakan money politik sebaiknya harus di diskualifikasi dalam pemilu nanti.
Jangan sampai generasi muda datang memilih ke TPS dikarenakan motivasi uang yang diberikan kepadanya.
Tetapi generasi muda datang ke TPS untuk memilih berdasarkan analisis yang baik dalam menentukan calon yang akan dipilih.
Jika ini terus terjadi maka perbaikan sistem kenegaraan akan terjadi dimana korupsi akan hilang di negeri ini, karena yang duduk di pemerintahan adalah orang-orang yang kompeten dan berintegritas tidak tinggi hasil dari pemilu yang jujur.
2. Black Campaign
Selain politik uang racun politik lainnya dalam pemilu itu black Campaign atau sering kita sebut memfitnah lawan politik.
Fitnah dalam politik itu sangat kejam karena pembunuhan karakter yang menyebabkan hancurnya nama baik seseorang.
Para pemilih pemula kiranya jangan pernah memilih caleg atau kontestan pemilu yang suka menjelekkan lawan politiknya.
Pilihlah caleg karena keunggulannya bukan karena kebiasaan menjelekkan lawan politiknya.
Caleg atau capres yang suka membusukkan lawan politiknya tentunya tidak layak untuk dipilih karena tidak ada yang mau dibanggakan dari dirinya.
Semakin dia melakukan black Campaign itu membuktikan semakin tidak layak untuk dipilih.
Mari kita jauhkan anak-anak muda dari para politisi yang suka memfitnah.
Sebaiknya dalam setiap kesempatan kita memberikan edukasi pilihlah para politisi dalam pemilu yang tidak suka memfitnah orang lain.
3. Intimidasi
Dalam proses pemilu dengan asas jujur, adil, bebas dan rahasia seharusnya tidak ada lagi yang melakukan pemaksaan untuk memilih dalam pemilu.
Biasanya para karyawan, pekerja atau yang terikat apapun dengan para politisi biasanya akan merasa kehilangan kebebasan dalam pemilu.
Begitu juga alasan lainnya yang bersifat mengintimidasi seharusnya dihilangkan dalam pemilu.
Biarkan para pemilih bebas memilih terlebih lagi para pemilih pemula jangan pernah diracuni pikirannya memilih karena sudah intimidasi.
Jika ini terjadi kebebasan dalam memilih akan hilang maka politisi yang terpilih bukan hasil memilih dari hati nurani tapi karena keterpaksaan.
Hasil dari proses buruk ini sudah bisa dipastikan menghasilkan para pemimpin yang tidak kompeten.
***
Pemilu tinggal sebentar lagi kiranya para politisi bersaing sehat dalam meraup suara dalam pemilu terlebih terhadap kalangan pemilih pemula mari berikan contoh yang baik pula.
Pemilih pemula harus cerdas dalam menentukan pilihan ingat kegagalan memilih hari ini penderitaan 5 tahun akan dijalani.
Pilihlah politisi yang memiliki kualitas terbaik, kepribadian yang baik pula serta memiliki pengetahuan terhadap urusan bernegara.
Pemilih pemula harus terjaga dari racun politik agar negara kita semakin baik kedepannya, amin.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H