Jika kita melihat kebelakangan beberapa tahun silam bagaimana orang tua kita zaman dulu mengatasi krisis pangan begitu sederhana dan sangat efektif.
Lingkungan halaman rumah baik depan maupun belakang akan menjadi lahan yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan harian.
Krisis pangan saat ini sangat mengkhawatirkan ditambah lagi peralihan ke makanan instan yang rawan mengganggu kesehatan.
Sudah sangat jarang kita melihat makanan alami yang di petik sendiri bebas dari pestisida bisa kita temukan di pasaran saat ini.
Solusi untuk menemukan tanaman yang bisa dijadikan sebagai santapan yang sehat untuk keluarga tentunya dengan kita tanam sendiri dan hasilnya kita makan sendiri jika bisa dijual itu menjadi bonus tambahan bagi kita.
Pengalaman orang tua kita bisa kita jadikan solusi untuk membantu mengurangi krisis pangan di negeri ini yang sebenarnya sudah mulai mengancam.
Sudah saatnya di sela-sela hari libur kita hari Sabtu dan hari Minggu bisa dijadikan kegiatan bercocok tanam di lingkungan rumah kita.
Tentunya ini sangat banyak manfaatnya jika kita rajin bercocok tanam memanfaatkan lingkungan sekitar rumah kita.
1. Menghemat pengeluaran
Jika zaman orang tua kita bercocok tanam cabe, daun singkong, kangkung, dan tanaman lainnya dibelakang rumah itu bisa mencukupi sayur mayur untuk santapan keluarga.
Untuk memenuhi asupan protein ternak ayam dan ikan yang ada dibelakang rumah bisa dijadikan sumber protein bagi santapan hidangan yang disediakan.
Dampak dari rajinnya orang tua kita menanam tanaman di pekarangan rumah pengeluaran untuk belanja uang harian memenuhi kebutuhan makan bisa ditutupi dari hasil panen milik sendiri.
Sungguh besar pengeluaran yang bisa dihemat dari hasil pemanfaatan lingkungan rumah untuk bercocok tanam dan memenuhi kebutuhan keluarga.
2. Hidup lebih sehat
Negara Jepang terkenal dengan rakyatnya yang memiliki umur yang panjang salah satu yang mendukung terjadinya hal tersebut tentunya bercocok tanam dan makan-makanan sehat.
Kebiasaan orang jepang bercocok tanam ini juga menjadi kebiasaan yang pernah ada di negeri kita.
Dimana orang-orang tua kita dulu sering bertani selain memenuhi tuntutan kehidupan juga untuk menggerakkan badan agar terus terjaga fungsi kesehatannya.
Orang tua kita zaman dulu pagi sebelum matahari terbit sudah berkegiatan di kebun untuk mengerjakan lahan pertanian untuk bercocok tanam.
Kebiasaan ini menjadi positif membuat badan dari orang tua kita tetap sehat dan berumur panjang.
Jika kebiasaan ini bisa kita contoh tentunya kita akan sehat dengan jalan yang murah bahkan menguntungkan.
Tidak perlu ke gym dan jalan kaki berkilo-kilo meter dengan melakukan kegiatan bercocok tanam dilingkungan sekitar rumah akan memberikan fungsi yang sama dengan berolahraga
Badan sehat dan lingkungan rumah bermanfaat.
3. Membantu program pemerintah
Pemerintah dalam menjaga kestabilan harga pangan sangat kesulitan saat ini dimana begitu rumitnya mengatur harga pangan karena kebutuhan yang terus meningkat namun pasokan terbatas.
Jika rata-rata setiap keluarga bisa menutupi kebutuhan sayuran dan bahan pangan lainnya maka ada sedikit yang membantu meringankan pemerintah untuk mengurangi beban negara.
Kesulitan negara akan terbantu dengan kesiapan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan.
Semoga masyarakat memahami hal ini sehingga kebutuhan pangan yang di impor bisa di kurangi.
Bercocok tanam dilingkungan halaman keluarga bisa sedikit membantu mengatasi krisis pangan dan ini sejalan dengan program pemerintah.
***
Mari kita memanfaatkan lingkungan pekarangan rumah dengan bercocok tanam seperti sayuran walau sederhana cara ini memiliki berbagai manfaat.
Orang tua kita zaman dulu sudah memberikan contoh memanfaatkan pekarangan rumah untuk lahan pertanian mari kita lestarikan.
Keluarga hebat adalah keluarga yang bisa memanfaatkan lingkungan dan potensi yang ada untuk sesuatu yang bermanfaat.
Negara kita negara yang kaya dengan alam yang luas curah hujan yang cukup sehingga ini menjadi dasar yang kuat bagi kita menjadikan lahan sekitar rumah menjadi lahan produktif.
Indonesia makmur dan sejahtera dengan masyarakatnya swasembada pangan di masa yang akan datang.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H