Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mari Melihat Cara Orangtua Kita Dahulu Mengatasi Krisis Pangan!

20 Oktober 2023   13:23 Diperbarui: 22 Oktober 2023   09:35 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita melihat kebelakangan beberapa tahun silam bagaimana orang tua kita zaman dulu mengatasi krisis pangan begitu sederhana dan sangat efektif.

Lingkungan halaman rumah baik depan maupun belakang akan menjadi lahan yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan harian.

Krisis pangan saat ini sangat mengkhawatirkan ditambah lagi peralihan ke makanan instan yang rawan mengganggu kesehatan.

Sudah sangat jarang kita melihat makanan alami yang di petik sendiri bebas dari pestisida bisa kita temukan di pasaran saat ini.

Solusi untuk menemukan tanaman yang bisa dijadikan sebagai santapan yang sehat untuk keluarga tentunya dengan kita tanam sendiri dan hasilnya kita makan sendiri jika bisa dijual itu menjadi bonus tambahan bagi kita.

Pengalaman orang tua kita bisa kita jadikan solusi untuk membantu mengurangi krisis pangan di negeri ini yang sebenarnya sudah mulai mengancam.

Sudah saatnya di sela-sela hari libur kita hari Sabtu dan hari Minggu bisa dijadikan kegiatan bercocok tanam di lingkungan rumah kita.

Tentunya ini sangat banyak manfaatnya jika kita rajin bercocok tanam memanfaatkan lingkungan sekitar rumah kita.

1. Menghemat pengeluaran

Jika zaman orang tua kita bercocok tanam cabe, daun singkong, kangkung, dan tanaman lainnya dibelakang rumah itu bisa mencukupi sayur mayur untuk santapan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun