Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memperingati Hari Kesaktian Pancasila Bukan Sekadar Seremonial Saja

1 Oktober 2023   21:32 Diperbarui: 1 Oktober 2023   22:08 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila menjadi ideologi bangsa Indonesia yang menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan.

Pancasila itu ibarat sebuah tujuan bagaimana Indonesia kedepannya dan itu sudah di tuliskan puluhan tahun silam ibarat sebuah produk Pancasila merupakan buku petunjuk bagi Indonesia mau seperti apa dimasa depan.

Jika penerapan nilai-nilai Pancasila bisa dilakukan setiap orang yang ada di negeri ini maka kemakmuran dan kesejahteraan hidup akan mudah tercapai.

Puluhan tahun Pancasila menjadi pedoman dan saat ini seperti kehilangan nilai-nilai magis yang mampu menghipnotis bangsa ini terlihat dari generasi muda yang seperti kehilangan arah, Para oknum pejabat layaknya penjahat yang tidak takut dosa.

Upacara bendera dan mengibarkan bendera setengah tiang menjadi Seremonial yang terus dilakukan.

Mengenang kisah pilu kekejaman PKI membantai para jenderal di masa silam juga tidak luput dari kegiatan yang sering dilakukan saat peringatan kesaktian Pancasila.

Namun sadarkah kita kejadian masa silam yang memilukan saat ini seperti sering terjadi di negeri ini.

Begitu banyaknya provokator yang senang melihat pertikaian di negeri ini, bahkan banyak kejadian yang mencerminkan jauhnya dari nilai-nilai kemanusiaan.

Berbagai Berita diluar logika sering terjadi, terbaru penganiayaan yang dilakukan siswa sekolah sangat miris melihatnya yang tidak mencerminkan manusia yang beradab.

Penganiayaan dilakukan secara brutal tidak ada lagi rasa kemanusiaan atau memang generasi kita tidak memiliki lagi rasa empati terhadap orang lain.

Perilaku pejabat yang di saat puncak karir tertangkap komisi pemberantasan korupsi yang terus terjadi seolah-olah tidak ada habisnya.

Begitu juga kasus maraknya peredaran narkoba seolah-olah saat ini paling enak bermain-main dengan nyawa manusia.

Menjadi sebuah pertanyaan besar di mana terjadinya kesenjangan pendidikan moral sehingga nilai-nilai kebaikan tidak lagi terlihat.

Apakah pendidikan kita sudah fokus menciptakan generasi pintar tetapi tidak benar, membenahi pengetahuan sehingga melupakan pembinaan moral terhadap para pelajar.

Sehingga puncaknya kita melihat berbagai peristiwa kejahatan yang dilakukan orang-orang pintar namun memiliki moral yang tidak baik.

Pelaku kejahatan saat ini sangat pintar dalam menggunakan kecerdasan yang dimiliki untuk mencari uang namun melupakan batasan mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Dari berbagai kejadian yang ada memaknai hari kesaktian Pancasila seharusnya tidak sekedar seremonial mengenang bagaimana beberapa tahun silam Pancasila membuktikan kesaktiannya dengan gagalnya Pancasila diganti dengan ideologi komunis.

Para pahlawan revolusi akan sangat bersedih jika melihat saat ini, negeri ini berideologi Pancasila namun masyarakatnya tidak mencerminkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya.

Sederhananya kehidupan berlandaskan Pancasila dapat kita lihat dengan sikap setiap orang tentunya dengan bersikap.

1. Takut Kepada Tuhan

Sila pertama ketuhanan yang maha esa menunjukkan setiap orang yang ada di negeri ini memiliki agama.

Jelas dalam agama apapun agamanya tentu menuntun umatnya kejalan yang baik.

Takut kepada Tuhan akan membuat seseorang berfikir ulang jika ingin berbuat yang tidak baik.

Tentu setiap orang akan takut berdosa jika melakukan perbuatan yang di larang agama.

Maka jika ingin menjadi pribadi yang baik mari kita Takut kepada Tuhan jalankan perintahnya jauhi yang dilarangnya.

Maka negara adil makmur akan tercipta.

2. Jadilah Manusia beradab

Adab lebih tinggi dari pada ilmu suatu bangsa akan diberkahi seluruh isinya jika manusianya beradab.

Melihat seseorang yang Sopan santun, dan beretika saat ini mulai jarang seolah -olah tergusur dengan perilaku yang jauh dari kata bermoral dan beradab.

Tontonan yang dimunculkan media sosial yang lepas dari sensor pemerintah memberikan inspirasi negatif bagi yang melihatnya.

Kata-kata yang kurang sopan, perilaku yang menyimpan dan berbagai hal negatif lainnya seperti sudah tidak ada rasa malu untuk di tampilkan.

Negeri yang jauh dari perbuatan beradab akan menjadi negeri yang rawan mendapat azab dari Tuhan bisa jadi hal terkecil yang didapat hilangnya keberkahan.

Jangan sampai negeri kaya Indonesia tidak berkah sehingga kekayaan tidak bisa kita nikmati sebagai pemilik negeri ini.

Mari kita mulai kehidupan dengan saling menjaga kehormatan baik diri maupun bangsa ini.

3. Tolong Menolong

Pengamalan Pancasila bergotong royong menjadi ciri khas budaya bangsa tentunya tolong menolong menjadi makna yang di ajarkan dari sikap tersebut.

Tolong menolong akan membuat seseorang jauh dari kata serakah tentunya tidak mengambil hak orang lain.

Tolong menolong tidak serta Merta memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan sikap lainnya misalnya tidak membuat kerusuhan dari kedamaian termasuk pertolongan Masip yang bisa dilakukan.

Mari kita membudayakan saling tolong menolong dalam kebaikan niscaya apa perbuatan baik yang kita lakukan nantinya akan kembali kepada kita.

***

Memaknai hari kesaktian Pancasila tentunya tidak terlepas dari mengamalkan nilai-nilai Pancasila bukan sekedar seremonial belaka.

Mari kita terus belajar dan menerapkan seperti apa perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Negeri ini akan makmur dan sejahtera masyarakatnya bahagia jika Pancasila menjadi pedomannya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun