Jika ingin mengharapkan sesuatu yang berbeda maka lakukanlah cara yang berbeda pula.
Pribahasa orang bijak yang sering kita dengar memiliki makna berbuatlah hari ini berbeda agar dimasa yang akan datang kita mendapatkan hasil yang tidak sama dengan selama ini.
Jika kita melihat saat ini musim pemilu akan segera tiba bagaimana perkembangan partai non parlemen yang terus berjuang, apakah mampu bertahan ?
Melihat dominasi partai besar yang ada rasa pesimis muncul terkadang di benak kita partai non parlemen akan sedikit kesulitan menembus dominasi partai besar.
Lantas seperti apa upaya yang harusnya dilakukan agar kesalahan yang sama tidak terjadi dimana partai kecil terancam bubar tersebut-seok setiap ingin mengikuti pemilu.
Kita mengetahui partai politik menjadi sarana penyambung lidah masyarakat menyampaikan aspirasi terhadap pemerintahan saat ini memiliki peran yang sangat penting sekali.
Tidak bisa dipungkiri jika partai pemenang pemilu akan berkuasa terhadap jalannya roda pemerintahan seperti apa pemerintahan dijalankan tercermin dari partai mana yang berkuasa.
Demokrasi yang menyenangkan sebagian kelompok tertentu menjadikan sangat wajar jika penguasa dipegang orang-orang yang berkuasa baik di parlemen maupun di jajaran eksekutif.
Kepuasan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan akan terlihat saat pemilu jika partai tertentu mendapat suara terbanyak maka bisa kita jadikan ukuran kepuasan masyarakat terhadap partai tersebut.
Tahun 2024 menjadi pesta demokrasi yang melibatkan partai politik baik yang sudah ada di parlemen maupun yang masih berjuang untuk mendapatkan tempat di parlemen pada pemilu yang sebentar lagi akan di langsungkan.
Partai Non parlemen yang terdiri dari 7 partai akan berjuang pada pemilu tahun 2024, Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Garda Perubahan Indonesia.
Partai Bulan Bintang (PBB)
Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Partai Perindo.
Partai Non parlemen yang begitu banyak jumlahnya seharusnya belajar dari kesalahan sebelumnya dimana untuk lolos sebagai peserta pemilu sangat sulit sehingga begitu lolos tidak ada alasan jika hanya sekedar tampil lalu tergusur Karena tidak memenuhi ambang batas suara yang didapatkan.
Partai Non parlemen jika ingin berhasil memenangkan pemilu harus melakukan sesuatu yang berbeda Seperi yang saya sampaikan di pembuka tulisan ini.
Partai Non parlemen sebaiknya melakukan hal-hal yang berbeda dari partai lainnya, minimal melakukan hal berikut ini.
1. Memiliki ciri khas
Partai besar biasanya memiliki ciri khas tersendiri baik secara keseluruhan partainya atau warna bajunya.
Ciri khas bisa dibangun dengan komunikasi publik seperti apa yang dimunculkan, membangun branding tersendiri menjadi kunci keberhasilan setiap partai politik.
Sebisa mungkin ciri khas yang sudah lama di hindari seperti identik dengan agama, atau kelompok tertentu.
Mencari identitas yang lebih simpel tapi lebih dibutuhkan masyarakat menjadi pilihan tepat.
Promosi saat ini tidak lagi seperti zaman dulu dimana media televisi menjadi saluran informasi paling diminati.
Saat ini media sosial menjadi paling terdepan sebagai pusat informasi seharusnya ini menjadi sarana mengenalkan ciri khas setiap partai politik.
2. Kader yang solid
Ciri khas yang dimiliki partai politik sangat dipengaruhi orang-orang yang ada didalamnya kader partai menjadi orang yang paling utama membawa maju tidaknya partai politik yang di tunggangi.
Kader partai tidak melulu harus memiliki finansial yang memadai tetapi kecerdasan berpolitik meyakinkan masyarakat menjadi syarat berikutnya yang harus dimiliki kader partai politik.
Sebisa mungkin kader partai politik harus solid dalam berjuang jangan kepentingan pribadi merusak kepentingan partai sehingga layu sebelum berkembang.
3. Murni Berjuang Untuk Rakyat
Partai politik terkadang saat ini dijadikan sebagai kendaraan politik untuk menggapai kekuasaan.
Sehingga banyak oknum-oknum tertentu membeli suara partai untuk dijadikan sebagai syarat mendapatkan jabatan baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional.
Sering kita lihat begitu banyak pejabat daerah yang berpindah-pindah partai karena memiliki uang untuk membeli tanda tangan dukungan partai politik.
Sebaiknya partai non parlemen berjuang untuk rakyat sehingga keberlangsungan partai tersebut bisa dipertahankan.
Jangan tergiur untuk mengambil keuntungan sesaat namun hilang begitu cepat dari kontestasi politik tanah air.
4. Tampil sederhana
Partai politik sebaiknya tampil sederhana namun maksimal memperjuangkan rakyat.
Tak perlu kantor mewah, kendaraan operasional yang mahal namun tidak seimbang dengan kinerja memperjuangkan hak rakyat.
Biarlah tampil sederhana apa ada sehingga terkesan tidak ikut mencaplok uang rakyat melalui kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah.
5. Peduli kebutuhan dasar masyarakat
Sehebat apapun partai politik kalau tidak peduli dengan rakyat maka tidak akan pernah di ingat rakyat.
Kebutuhan dasar masyarakat mendapatkan pekerjaan, makan, kesehatan dan pendidikan harus betul-betul terpenuhi.
Jangan lagi kebutuhan dasar dijadikan lahan untuk di korupsi.
Pendidikan dan kesehatan harus steril dari korupsi baik di daerah maupun tingkat pusat.
Jangan pernah bermain dengan nyawa dan ilmu pengetahuan karena tidak sehat dan bodoh akan berdampak kepada kemiskinan manusia yang mengalaminya.
Jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi maka bisa dipastikan akan terjadi kerusuhan minimal muncul penjahat-penjahat yang berburu makan dengan cara yang tidak benar.
***
Semoga partai non parlemen bisa terus tampil dan menjadi penyeimbang partai yang sudah mapan berdiri.
Rakyat butuh penyegaran dan warna baru dalam kancah politik tanah air, kiranya tantangan ini bisa dipenuhi para partai baru yang akan bertarung di 2014 nanti.
Harapan kita semoga pemilu lancar aman dan damai sehingga melahirkan pemerintahan yang kuat dan melindungi rakyat, amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H